KLIKJATIM.Com | Bojonegoro – Masih ingat perahu yang tenggelam di Bengawan Solo, tepatnya di Kecamatan Rengel, Tuban menuju Desa Semambung Kanor, Bojonegoro? Ya, kejadian tersebut terjadi sekitar dua bulan silam yaitu tanggal 3 November 2021, sekitar pukul 09.30 WIB.
Dari 23 penumpang saat itu, ternyata masih ada 4 orang yang belum ditemukan hingga sekarang. Keempat orang itu di antaranya Erma Azila Fitrianti (27), warga Bojonegoro; Sutri (50), warga Tuban; Dedi Sutio Nugroho (25), warga Tuban; dan Arifin (29), asal Kabupaten Tuban.
Meski masih ada korban yang belum ditemukan, tapi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro memutuskan untuk menghentikan pencarian setelah sepekan dari waktu kejadian.
Keputusan ini sesuai Peraturan Kepala Badan SAR Nasional PK Nomor 5 tahun 2012 tentang Pedoman Penyelenggaraan Operasi SAR, Pasal 51 ayat 3. Yaitu operasi SAR telah dilaksanakan selama tujuh hari dan tidak ditemukan adanya tanda-tanda korban.
"Kita melakukan penghentian pencarian sudah sesuai SOP, serta keluarga korban juga sudah mengikhlaskan," ujar Kepala BPBD Bojonegoro Adrian melalui Sekertarisnya Zaenul Maarif kepada klikjatim.com, Selasa (18/1/2022).
Menurutnya, pihak keluarga korban sudah menerima terkait keberadaan mereka (korban) yang hilang.
Selanjutnya, Pemkab Bojonegoro juga memberikan bantuan untuk biaya pendidikan bagi anak asal daerah setempat yang orang tuanya meninggal dalam insiden ini. Bantuan berupa santunan duka pun datang dari Gubernur Jatim dan BPBD.
"Untuk keluarga korban diberi santunan semua," imbuhnya.
Dia mengimbau kepada warga dan para penumpang yang masih menggunakan perahu untuk menyeberang di Bengawan Solo, agar mengikuti aturan. Yaitu memakai pelampung.
"Semua yang diperahu penyeberangan sudah disiapkan pelampung," pungkasnya. (nul)
Editor : M Nur Afifullah