klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Pemkab Sidoarjo Hijaukan Kawasan Industri dan Wisata di Kecamatan Jabon

avatar klikjatim.com
  • URL berhasil dicopy

KLIKJATIM.Com | Sidoarjo – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK), menanam pohon di ruas jalan menuju kawasan industri dan wisata bahari Telocor. Pohon yang ditanam berjenis sengon dan tabebuya. 

Kata Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali, di wilayah Jabon selain wisata terdapat bahari. Juga ada industri. Sehingga perlu dilakukan penghijauan di akses utama menuju wilayah itu.

"Dengan penghijauan maka wilayah ini tidak terkesan gersang, terutama saat musim panas," terang Gus Muhdlor, di Desa Tambak Kalisogo, Sabtu (8/1/2021).

Gus Muhdlor, sapaan krab Ahmad Muhdlor Ali mengatakan bahwa perhatian pemerintah terhadap kelestarian lingkungan dalam menuju sentral ekowisata. Juga harus menjadi perhatian bersama.

“Harmonisasi pembangunan itu harus ada, maka otomatis hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan juga harus mendapat atensi, termasuk salah satunya dengan menanan pohon,” jelas Gus Muhdlor.

Menurutnya, hingga saat ini Pemerintah Kabupaten Sidoarjo berupaya untuk menginisiasi secara bertahap penanaman pohon di sepanjang jalan menuju wisata di ujung Tenggara Sidoarjo tersebut.

"Jalan utama sepanjang 17 kilometer tersebut menjadi perhatian khusus supaya bisa terlihat rindang," ujarnya.

Gus Muhdlor menambahkan, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo telah mendapat perhatian dan dukungan khusus dari Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam pengembangan wisata yang ada di Sidoarjo. Salah satunya dengan menyanggupi pasokan bibit ikan dan tanaman bakau.

“Tiga atau empat bulan ke depan, kami juga ingin menggerakkan social movement bagi masyarakat, khususnya pemuda Sidoarjo untuk membuat ranger bakau. Karena kawasan daerah sini adalah kawasan yang harus kita jaga ekosistemnya,” imbuh Gus Muhdlor.

Sementara itu Kepala DLHK Sidoarjo, Bahrul Amig mengatakan, penanaman pohon di sepanjang jalan tersebut mendapat respons positif dan partisipasi dari masyarakat melalui kelompok desa sadar wisata. “Kami berharap bahwa ini juga bisa menjadi penyeimbang peneduh dan nyaman. Tujuannya, industri dan wisata itu jangan sampai kontradiktif. Yang paling berat adalah pemeliharaannya, tapi tidak ada alasan untuk tidak bisa dilaksanakan,” imbuh Amig. (nul)

Editor :