klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Bank Jatim Salurkan Bantuan KUR untuk Pengembangan Rumah Produksi AMKE di Kota Batu

avatar klikjatim.com
  • URL berhasil dicopy
Direksi Bank Jatim saat mengunjungi AMKE di Oro Oro Ombo, Kota Batu, Minggu (12/12/2021). (Shohibul Anwar/klikjatim.com)
Direksi Bank Jatim saat mengunjungi AMKE di Oro Oro Ombo, Kota Batu, Minggu (12/12/2021). (Shohibul Anwar/klikjatim.com)

KLIKJATIM.Com | Batu - Bank Jatim menyalurkan bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada Area Modal Konservasi dan Edukasi (AMKE) di kawasan Oro-Oro Ombo, Kota Batu. Diketahui bahwa AMKE adalah salah satu pemenang UMKM Bank Jatim Award dan telah mendapatkan hadiah berupa alat penyulingan minyak atsiri dan pengolahan madu.

[irp]

Selain hadiah tersebut, AMKE juga mendapatkan KUR dari Bank Jatim dengan realisasi sebesar Rp275 juta. Dana KUR itu rencananya dikembangkan untuk rumah produksi berbagai tanaman hasil hutan dan hasil olahan yang bisa dijual kepada para pengunjung.

"Harapannya, AMKE bisa dikembangkan lagi, tentunya dengan peran perbankan dalam hal permodalan. Kita semua berharap pandemi terus membaik dan AMKE bisa semakin dikenal orang serta kunjungan bisa meningkat," ujar Direktur Risiko Bisnis Bank Jatim, Rizyana Mirda, Selasa (14/12/2021).

Sedangkan Sri Asih, Penyuluh Kehutanan dan Pendamping serta Pimpinan Pengelola AMKE mengungkapkan di masa pandemi Covid-19, AMKE juga menjadi salah satu yang terdampak hingga mengalami penurunan omzet sangat drastis. Bahkan hingga minus.

Sebelum pandemi, kata dia, usaha warga ini diawali dengan pembibitan berbagai tanaman hias dan pohon. Pemasukan AMKE sendiri banyak dihasilkan dari penjualan bibit tanaman atau pohon serta pupuk organik.

"Ada juga dari studi banding dengan 17 edukasi. Selain itu jug banyak bekerja sama dengan instansi yang membutuhkan bibit yang banyak untuk penanaman," ujar Asih saat menerima Kunjungan Media dan Bank Jatim pada Minggu (12/12/2021) lalu.

Asih menjelaskan, AMKE terus mengembangkan berbagai potensi yang ada seperti pengembangan budi daya lebah madu hingga jamur tiram.

"Omzet yang kami terima dari penjualan bibit, kegiatan studi banding itu rata-rata sekitar Rp250 juta per minggu atau sekitar Rp 1 miliar per bulan. Sejak pandemi langsung drop, tidak ada pesanan bibit, tidak ada kunjungan wisatawan," jelasnya.

Perlu diketahui, AMKE memiliki 17 edukasi. Namun kini hanya 7 saja yang dibuka. Di antaranya budi daya bibit, budi daya jamur merang dengan potensi panen 3 kg setiap hari untuk dijual di sekitar lokasi, budi daya madu lebah, kandang komunal kambing, serta produksi minyak atsiri.

Paket edukasi dikenakan biaya Rp2,5 juta bagi 20-30 orang dan akan mendapatkan fasilitas materi, praktik, suvenir, konsumsi dan sertifikat. Jika peserta hanya di bawah 20 orang, maka biaya yang dikenakan sebesar Rp125.000/orang, dengan durasi edukasi selama 3 jam.

Selain itu, juga terdapat area camp permanen yang dapat disewakan untuk Rp180.000/tenda untuk 4 orang. Jika hanya ingin berkunjung saja, tiket masuk dihargai Rp10.000/orang.

AMKE sendiri merupakan kawasan wisata yang dikelola secara mandiri oleh warga Kelompok Tani Hutan (KTH) Panderman, Oro-Oro Ombo, Kota Batu sejak 2018 silam. (nul)

Editor :