KLIKJATIM.Com | Lamongan - Akhir-akhir ini jagat sosial media atau medsos dihebohkan dengan kabar tentang penculikan anak. Tidak hanya di Gresik, namun juga meluas hingga ke Kabupaten Lamongan.
Salah satunya sempat beredar video yang menyebutkan peristiwa percobaan penculikan anak di Desa Gembong, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan beberapa waktu lalu. Begitu diselidiki oleh pihak kepolisian setempat, ternyata kabar itu dipastikan tidak benar alias hoax.
"Memang lagi marak pemberitaan di media sosial (medsos) tentang penculikan anak, dan kami memberikan statemen bahwa penculikan anak di Desa Gembong tersebut adalah hoax," ujar Kasi Humas Polsek Babat, Bripka Hadi Susanto saat dikonfirmasi, Sabtu (15/2/2020).
Kata Bripka Hadi, laki-laki di dalam video yang beredar bukanlah penculik. Tetapi seseorang yang diduga mengalami keterbelakangan mental.
[irp]
Nah, pada saat itu memang terlihat menyapa warga dan menyalaminya. Bahkan sempat memberikan uang kepada anak-anak yang sedang digendong orang tuanya.
Seperti yang terlihat dalam video, lanjutnya, orang tua anak-anak tersebut menolak pemberian uang dan akhirnya laki-laki ini menangis dengan alasan teringat sama anaknya. Lalu, warga mengusirnya dan berjalan ke Pasar Gembong.
Tak lama kemudian warga berdatangan dan mengamakan laki-laki itu ke Rumah Kepala Desa Gembong sambil menghubungi anggota Polsek Babat. "Kami sudah menginterogasi pelaku bernama Hennik Efendi bin Suratmin, bahwa yang bersangkutan diduga mengalami gangguan jiwa," terang Kapolsek Babat, Kompol Hariadi Agus Wahono didampingi Kanit Reskrim Iptu Djoko Suwono.
Hasil pemeriksaan juga diperkuat adanya keterangan pihak keluarga. "Kami mengimbau kepada warga jangan termakan berita hoax, silahkan dicek dulu kebenarannya dan jangan sampai memviralkan (kabar) yang kebenarannya tidak ada," tandas Kompol Hariadi.
Selain itu, pihak pun berpesan kepada orang tua yang punya anak kecil agar tetap waspada. "Mari jaga anak-anak kita dan kita ciptakan kondusifitas. Untuk keamanan percayakan kepada kami sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat," pungkasnya.
[irp]
Dari penelusuran klikjatim.com, berita hoax lainnya tentang penculikan anak juga sempat viral di Desa Kranji, Paciran, Lamongan. Padahal, seperti yang dilansir situs resmi www.kominfo.go.id menjelaskan, faktanya konten yang dibagikan pada unggahan tersebut adalah isu hoaks dan sudah diklarifikasi oleh Kasubag Humas Polres Metro Kota Bekasi, Kompol Erna Ruswing bahwa kejadian itu di Kranji Bekasi Barat, bukan Desa Kranji, Paciran, Lamongan.
Sementara itu, untuk kabar upaya penculikan anak yang berkembang di medsos dan grup whatsApp, pada Rabu (12/2/2020) kemarin di depan pertokoan CV Gembira, Jalan Raya Pucuk, Kabupaten Lamongan adalah benar apa adanya. "Dari hasil penyelidikan yang dilakukan oleh Intel Polsek Pucuk, yang telah menginterogasi kepada ayah korban dan saksi lainnya bahwa berita postingan tersebut adalah benar adanya, tidak hoax,” ujar Kapolsek Pucuk, AKP Siswoyo, Kamis (13/02/2020) seperti dikutip https://duta.co. (bis/nul)
Editor : Redaksi