KLIKJATIM.Com | Surabaya - Anggota Komisi C DPRD Jatim Kuswanto, meminta Bank Jatim memaksimalkan perhatian kepada para UMKM agar lebih banyak mendapatkan bantuan modal.
[irp]
Menurutnya, dengan kondisi Bank Jatim yang saat ini terus menunjukkan kinerja yang positif, maka akan lebih baik lagi jika pemberian kredit lunak kepada UMKM bisa terus ditingkatkan.
Kuswanto menyampaikan, bahwa keberpihakan Bank Jatim kepada UMKM saat ini sangat diperlukan. Kata dia, UMKM yang paling terpukul di pandemi Covid-19. Sebab, di situasi normal, 60 persen UMKM bisa menjadi penopang perekonomian Jatim.
"Ketika kondisi normal, keberadaan UMKM sangat membantu pertumbuhan ekonomi Jatim. Jatim selalu di atas pertumbuhan nasional. Saat ini justru mereka perlu bantuan. Bank Jatim harus turun berikan permodalan pada mereka. Seperti di Lumajang ini, banyak UMKM. Tapi kita tidak tahu berapa kredit yang diberikan Bank Jatim Cabang Lumajang ke UMKM yang ada di Lumajang. Ini yang kita pertanyakan," ujar Kuswanto, Minggu (14/11/2021).
Ia berharap, dalam kondisi seperti saat ini, Bank Jatim benar-benar menunjukkan keberpihakannya kepada UMKM yang mengalami keterpurukan. Hal itu dilakukan agar mereka bisa kembali bangkit.
"Utamanya UMKM yang butuh modal tapi tidak punya jaminan. Ini perlu di pikirkan. Bank Jatim Bisa bekerja sama dengan asuransi kredit, Jamkrida, Askrindo atau yang lainnya agar mereka bisa dapat modal meski tidak ada jaminan," pungkasnya.
Sementara itu, Anggota Komisi C lainnya dari Fraksi Kebangkitan Bangsa, Akik Zaman berharap, Bank Jatim kembali memperhatikan pinjaman modal ke UMKM Jatim yang mengalami keterpurukan.
Menurutnya, meski Bank Jatim memang perusahaan yang dengan tujuan profit, Namun perlu diingat bahwa ada misi sosial yang harus tetap dipegang oleh Bank Jatim, yakni menyejahterahkan masyarakat. "Maka sudah seharusnya ada porsi yang diberikan oleh Bank Jatim untuk kepentingan masyarakat Jatim salah satunya UMKM," ujarnya.
Bank Jatim, lanjut dia, harus ada porsi yang diberikan khusus untuk kredit usaha kecil masyarakat dengan bunga ringan, bahkan jika perlu tanpa jaminan. Ini dilakukan untuk menggerakkan perekonomian masyarakat.
"Dulu misi ini pernah ada di Bank Jatim. Tapi kenapa saat ini hilang. Saya berharap gubernur membuat kebijakan tersebut, sehingga meski Bank Jatim murni komersial, tapi sisi sosial sebagai BUMD juga harus ada," pungkas Akik.
Sekadar informasi, pada Jumat (12/11/2021) lalu, Anggota Komisi C DPRD Jatim melakukan kunjungan kerja di Kantor Bank Jatim Lumajang. Kegiatan itu dalam rangka optimalisasi kinerja BUMD sebagai penggerak perekonomian dan sumber PAD 2022 di tengah pandemi Covid-19.(mkr)
Editor : Redaksi