KLIKJATIM.COM | Surabaya--Penyebaran virus corona mulai diperhatikan Pemprov Jatim. Sebuah mesin pendeteksi virus atau mesin Thermal Detector bakal dipasang di sejumlah bandara dan pelabuhan di Jatim.
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur dr Herlin Ferliana mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan seluruh bandara yang ada di Jatim serta Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) terkait pemasangan mesin pendeteksi virus tersebut.
"Jadi itu alat pendeteksi suhu tubuh, dan kami pastikan sudah koordinasi khususnya dengan pihak KKP," kata Herlin di Kantor Dinkes Jatim, Kamis (23/12020).
[irp]
Pihaknya memastikan, nantinya masuknya orang ke wilayah Jatim, baik itu melalui jalur darat, udara, maupun perairan, akan diperketat terutama bagi masyarakat yang berasal dari luar atau China. "Jadi untuk seluruh penumpang, saya tekankan yang berasal dari China, termasuk mereka yang baru saja berpergian ke sana," jelasnya.
Selain untuk penumpang, alat pendeteksi suhu tubuh tersebut juga akan diberlakukan untuk hewan-hewan yang masuk ke Jawa Timur. Terkhusus juga yang dari China.
Herlin telah menginstruksikan rumah sakit di seluruh kabupaten/kota untuk lebih peka pada potensi penularan virus corona serta menyediakan ruang isolasi. Rumah sakit tipe A dan B diminta untuk menyiapkan ruang isolasi, untuk memutus penularan.
"Dilakukan penatalaksanaan secara betul dan dilakukan surveillance, pelacakan. Dia dekat dengan siapa saja, supaya kami bisa mengawal, tidak sampai tertular jadi sakit," katanya.
[irp]
Tak hanya berkoordinasi dengan KKP, Dinkes Jatim juga sudah menginformasikan ke seluruh rumah sakit di Jatim agar siaga terhadap virus corona ini. "Jadi jika tidak terdeteksi di KKP dan akhirnya masuk ke Jatim kami minta rumah sakit agar lebih berhati-hati dan melakukan tes laboratorium lebih ketat lagi," katanya.
Meski telah menyebabkan setidaknya 17 orang meninggal di China, Herlin menyebut di Jatim belum ada yang terinfeksi virus corona. Namun besar kemungkina karena menjelang Imlek pada 25 Januari 2020 mendatang diprediksi banyak turis atau pendatang yang bakal berlibur atau berbisnis di indonesia.
"Kami tetap mengimbau harus waspada terutama jelang perayaan Imlek pada 25 Januari 2020 mendatang. Kemungkinan ada pergerakan orang-orang dari China, Singapura, Indonesia, keluar masuk di Jatim," pungkasnya. (nk/mkr)
Editor : Redaksi