KLIKJATIM.Com I Jember - Menteri Sosial, Tri Rismaharini mengaku kecewa dan emosi saat berkunjung ke Jember. Pasalnya, ada 8 ribu bansos Program Keluarga Harapan (PKH) di Jember belum tersalurkan. Dia juga marah ke bank milik BUMN yang dipercaya menyalurkan bantuan. Kemarahan itu diluapkan saat melakukan rakor dan sinkronisasi data penerima PKH untuk wilayah Lumajang, Jember dan Bondowoso. Rakor bertempat di Hotel Aston Jember.
[irp]
Risma didampingi Anggota Komisi VIII DPR RI Umar Bashor, pejabat kemensos dan pejabat perbankan penyalur bansos PKH. Sementara pejabat Jember yang hadir adalah Bupati dan Wakil Bupati Jember bersama jajaran Forkopimda.
Dalam rakor ini, Risma memarahi sejumlah pihak dari salah satu bank BUMN yang tidak menyalurkan bansos. Risma menyebut ada 8.000 bansos yang belum tersalurkan sejak Maret 2021.
Bahkan, Risma juga menuding jika bank tersebut tidak jalan dalam menyalurkan bansos. Dia pun berani bertaruh Rp 100 ribu.
"Banyak sekali, ini nggak jalan ini yakin aku, kalau jalan nggak mungkin segitu, nggak jalan, sudahlah percaya omonganku. Ayo taruhan ini, ayo taruhan Rp 100 ribu," tegas Risma, Sabtu (28/8/2021).
"Nggak jalan ini, masak 3 ribu sama 5 ribu (Yang belum tersalur), kalau jalan nggak mungkin sebesar itu, makanya aku turun ke sini," imbuhnya.
Risma juga meminta pimpinan bank menegur cabang Jember. "Tolonglah ditegur, kalau nggak ada reward and punishment gimana. Itu tinggi sekali, saya kemarin di Bandung saya pikir tinggi 5 ribu, ini 8 ribu totalnya," tandasnya.
Menteri Sosial ini juga menyinggung jika para penerima bansos PKH yang belum menerima haknya berdoa, bisa-bisa membuat bank tersebut amblas.
"Ini masalahnya punya orang miskin. Kalau mereka doa bersama orang miskin itu kompak doa bareng, amblas itu bank, percaya omonganku. Ini doanya orang miskin tolonglah. Mana pak? Kasih peringatan pak, bapak saya kasih peringatan, bapak kasih peringatan ke cabang, apa masalahnya," sebutnya.
Mantan Wali Kota Surabaya ini mengancam akan mengganti bank tersebut jika tidak mampu membagikan bansos.
Pihak bank pun menyampaikan sejumlah kendala mengapa ada sekitar 8 ribu PKH yang belum cair. Di antaranya proses migrasi antar bank.
"Sebelumnya ditangani bank lain bu, sehingga butuh proses migrasi agak lama," kata pejabat perbankan itu.
Selain itu, untuk yang 3 ribu penerima PKH belum tersalur, karena kartunya belum terdistribusi. "Ada 3 ribu yang kartunya belum diambil," ujar dia.
Risma pun kemudian memberi tenggat hingga dua hari ke depan, Senin-Selasa (30-31/8) agar kartu tersebut bisa tersalurkan. Bahkan dia menempatkan anak buahnya di Jember sampai Selasa mendatang.
"Pak bupati nanti saya minta tolong agar penyaluran bisa dipusatkan di Pendopo (Kabupaten). Sampai hari Selasa," pungkasnya. (*)
Editor : Abdus Syukur