KLIKJATIM.Com | Gresik - Pencarian 8 anak buah kapal (ABK) Kapal Motor Nelayan (KMN) Sumber Berkah yang mengalami kecelakaan di perairan Pulau Bawean-Masalembu terus dilakukan. Hari ini, Tim Basarnas Minggu (22/8/2021) pencarian dilakukan mulai Pulau Bawean hingga Utara Madura.
[irp]
Nahkoda Kapal SAR (KN) 249 Permadi dari Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) Hanif Hazmi mengatakan, pihaknya bersama para personil dengan satu armada ke Pulau Bawean. Mereka tiba di Pelabuhan Bawean pagi sekitar pukul 06.30 WIB. Kapal dengan 14 personil ini berangkat dari Surabaya menuju Pelabuhan Pulau Bawean.
“Kemudian kami langsung ke Perairan antara Pulau Bawean dan Pulau Masalembu untuk melakukan pencarian kepada ABK kapal Motor Nelayan (KMN) Sumber Berkah,” ungkapnya, Sabtu (21/8/2021).
Setelah pencarian mulai pagi sampai sore. Petugas masih belum menemukan tanda-tanda 8 ABK. “Masih nihil, pencarian dilanjutkan Minggu (22/8) berangkat pukul 06. 30 WIB sampai sore. Selanjutnya kami laporan ke kantor Surabaya untuk evaluasi,” ujarnya.
Berapa hari proses pencarian, pihaknya masih menunggu instruksi Basarnas Surabaya. “Kami tunggu arahan Basarnas Surabaya,” imbuhnya.
Sebelumnya, diberitakan, Kapal Motor Nelayan (KMN) Sumber Berkah dilaporkan mengalami kecelakaan laut antara Pulau Bawean-Masalembu. Dari 11 nelayan yang berada di kapal, 3 selamat, sementara 8 lainnya masih dalam pencarian.
Kasi Operasi Basarnas Surabaya, I Wayan Suyatna menjelaskan, Kecelakaan laut itu terjadi sekitar pukul 09.00 WIB, Minggu (15/8/2021). Para korban yang selamat sudah dibawa PKU Muhammadiyah Blimbing, Lamongan untuk menjalani perawatan medis.
“Kecelakaan kapal terjadi diduga bermula adanya kebocoran di bagian buritan kapal. Sehingga kapal langsung tenggelam,” ujar Wayan, Sabtu (21/8/2021).
Mengetahui itu, nahkoda langsung memerintahkan seluruh anak buah kapal (ABK) untuk memakai alat pelampung. Namun seluruh ABK diduga panik dan langsung melompat ke laut untuk menyelamatkan diri dengan menggunakan alat bantu jirigen, bambu dan gabus selang waktu.
Karena cuaca ekstrem, seluruh ABK akhirnya terpencar. Sementara tiga ABK yang selamat, saat itu mengapung dengan menggunakan gabus selama empat hari tiga malam.
“Tiga ABK ini kemudian melihat nelayan pancing yang melintas, kemudian minta bantuan dan akhirnya dapat tertolong. Tetapi ketika berusaha mencari teman (ABK) lainnya selama kurang lebih tiga jam, tidak menemukan. Kemudian nelayan pancing ini membawa ketiga ABK ke perairan Lamongan untuk mendapatkan pertolongan medis dan melaporkan kejadian tersebut Ke Kantor Sat Polairud Polres Lamongan,” papar Wayan.
Sementara 8 ABK lainnya, lanjut Wayan, hingga kini masih dalam proses pencarian. “Tadi pagi diberangkatkan tim untuk pencarian. Mudah-mudahan para ABK dapat ditemukan dengan selamat. Nanti perkembangannya kami sampaikan lagi,” tambahnya. (rtn)
Editor : Redaksi