klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Sambangi Pasien Ernawati, Wabup Qosim Sampaikan Permohonan Maaf dan Berikan Semangat

avatar klikjatim.com
  • URL berhasil dicopy
Wakil Bupati Gresik, Qosim (dari kiri) saat menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam kepada ibu pasien dan suami Ernawati, Hamdani. (Miftahul Faiz/klikjatim.com)
Wakil Bupati Gresik, Qosim (dari kiri) saat menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam kepada ibu pasien dan suami Ernawati, Hamdani. (Miftahul Faiz/klikjatim.com)

KLIKJATIM.Com | Gresik - Wakil Bupati (Wabup) Gresik, Mohammad Qosim datang menyambangi pasien ibu hamil yang bayinya meninggal dalam kandungan dan baru dikeluarkan (operasi, red) setelah empat hari di RSUD Ibnu Sina, Kamis (9/1/2020). Kendati masih menjalani perawatan intensif di ICU, tapi secara umum kondisi pasien Ernawati (26), warga Desa Lebak, Kecamatan Sangkapura Bawean disebutkan membaik setelah menjalani operasi.

“Saya mewakili Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Gresik minta maaf kepada keluarga terkait belum adanya dokter spesialis anestesi di Rumah Sakit Umar Mas’ud Bawean karena kontrak habis, sehingga tidak bisa melakukan tindakan operasi pada waktu itu,” ujar Wabup Gresik, saat menjenguk pasien dan menemui keluarganya di RSUD Ibnu Sina.

[irp]

Menurutnya, tim medis sudah berusaha maksimal dengan melakukan tindakan sesuai batas kemampuan dan kewenangan saat masih di Pulau Bawean. Termasuk upaya merujuk pasien ke Jawa, namun terkendala transportasi di jalur laut.

Tidak hanya itu. Lanjut dia, seperti yang disampaikan suami pasien, Hamdani bahwa tim medis rumah sakit Umar Mas’ud juga sudah berupaya membantu proses kelahiran secara normal. Yaitu dengan memberikan obat pendorong.

Namun belum berhasil. Jika dipaksakan, tim medis khawatir terjadi pendarahan pada pasien dan berakibat fatal terhadap Ernawati.

“Terkait belum adanya dokter spesialis anestesi di Rumah Sakit Bawean, kami juga sudah mengupayakan dan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur bahkan Pemerintah Pusat,” imbuhnya.

[irp]

Qosim pun menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya anak pertama pasangan suami istri (pasutri) Ernawati dan Hamdani saat masih di dalam kandungan. “Pihak keluarga, terutama orang tua bayi semoga tetap diberikan ketabahan menghadapi semua ini. Mudah-mudahan Allah segera menggantinya dengan memberikan keturunan lagi. Karena, alhamdulillah tidak sampai dilakukan pengangkatan rahim sehingga masih ada kemungkinan tetap bisa hamil lagi,” tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, pasien Ernawati warga Desa Lebak, Kecamatan Sangkapura telah kehilangan anak pertamanya saat masih dalam kandungan. Penyebab kematian bayi diduga karena lambatnya tindakan medis (oeprasi, red), menyusul tidak adanya dokter spesialis anestesi di Rumah Sakit Umar Mas’ud Bawean.

Saat itu, dari sisi transportasi juga menjadi kendala sehingga pasien tidak bisa segera dirujuk ke Jawa. Dan baru Rabu (8/1/2020) kemarin setelah bayi meninggal dalam kandungan selama empat hari, pasien dapat dirujuk menggunakan kapal. Setibanya di RSUD Ibnu Sina, tim dokter langsung melakukan tindakan operasi terhadap pasien. (iz/nul)

Editor :