klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Pemkot Malang Kehabisan Stok Vaksin Covid-19, Kini Masih Terhenti di Angka 43 Persen

avatar klikjatim.com
  • URL berhasil dicopy
Vaksinasi di Kota Malang. (Ist/detik.com)
Vaksinasi di Kota Malang. (Ist/detik.com)

KLIKJATIM.Com | Malang - Vaksinasi Covid-19 di Kota Malang terpaksa harus dihentikan. Pasalnya stok vaksin di Kota Malang telah habis. Sehingga Pemkot Malang saat ini masih menunggu pengiriman dari Pemprov Jatim.

[irp]

Wali Kota Malang, Sutiaji mengatakan, stok vaksin Sinovac yang dimiliki sudah habis disuntikan kepada masyarakat. Percepatan vaksinasi dilakukan melalui fasilitas kesehatan tingkat pertama atau puskesmas. Mulai Senin sampai dengan Jumat.

Sementara akhir pekan, serbuan vaksinasi dibantu oleh TNI dan Polri. "Untuk reguler percepatan vaksinasi dilakukan di faskes-faskes mulai Senin sampai Jumat. Sementara akhir pekan, ada serbuan vaksinasi dibantu TNI-Polri," kata Sutiaji usai meninjau vaksinasi di kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang Jalan Letjen Sutoyo, Sabtu (24/7/2021) seperti dikutip detik.com.

Hingga pekan ini, Sutiaji mengklaim sudah 43 persen warga tervaksin. Adapun targetnya adalah 70 persen jumlah penduduk untuk mencapai herd immunity.

Tapi masalahnya, tak semua dari 43 persen tervaksin adalah warga Kota Malang. "Kita sudah 43 persen dari target 70 persen untuk mencapai herd immunity. Masalahnya, dari 43 persen tak semua warga Kota Malang," ungkap Sutiaji.

Hanya vaksinasi di fasilitas kesehatan tingkat pertama atau puskesmas yang diikuti oleh warga Kota Malang. "Hanya di faskes yang warga Kota Malang. Tetapi kita sekarang kehabisan stok," imbuhnya.

Dijelaskan, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang juga sudah mengajukan untuk penambahan vaksin kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Namun belum mengetahui secara pasti, kapan distribusi vaksin tambahan itu?

"Ketersediaan vaksin menipis, kita lagi minta tambahan ke pemprov. Senin datang tapi untuk dosis kedua," beber Sutiaji.

Pihaknya optimis dengan jumlah 550 vaksinator yang dimiliki, maka percepatan vaksinasi akan bisa tercapai. (*)

Editor :