KLIKJATIM.Com | Jakarta - Pakar sekaligus konsultan manajemen Universitas Indonesia Rhenald Kasali diangkat sebagai Komisaris Utama PT Pos Indonesia. Sementara mantan komisaris PT Pertamina, Komjen Condro Kirono didapuk sebagai komisaris independen.
[irp]
Perombakan di tubuh PT Pos Indonesia diputuskan oleh Kementerian BUMN. Menteri BUMN Erick Thohir melakukan perombakan di jajaran Dewan Komisaris PT Pos Indonesia (Persero). Pendiri Mahaka Group tersebut mengangkat dua nama yakni Rhenald Kasali sebagai Komisaris Utama dan Komisaris Jenderal Pol (Purn) Condro Kirono sebagai Komisaris Independen.
“Selamat atas dilantiknya Bapak Rhenald Kasali dan Bapak Condro Kirono menjadi bagian dari PT Pos Indonesia. Semoga PT Pos Indonesia semakin maju dan berjaya meraih,” bunyi keterangan resmi Pos Indonesia yang dikutip, Sabtu (3/7/2021).
Prof. Rhenald Kasali, Ph.D. adalah akademisi dan praktisi bisnis asal Indonesia. Ia juga merupakan guru besar bidang Ilmu manajemen di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Rhenald Kasali dikukuhkan sebagai guru besar pada 4 Juli 2009.
Rhenald sudah malang melintang di dunia BUMN. Sebelumnya ia pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (Mei 2019, Komisaris Utama PT. Angkasa Pura 2 (Persero) (2015), Ketua Komite Audit PT Indomobil Finance Indonesia Tbk dan Komisaris Independen PT Indomobil Finance Indonesia Tbk (2004- Juni 2019).
Kemudian Komisaris Independen PT Indofarma (persero), Tbk. (2003-2006), Ketua Komite Audit PT Indofarma (persero), Tbk (2003-2006) dan Komisaris PT Dirgantara Indonesia (persero) (2003-2006).
Rhenald Kasali sebelumnya merupakan Komisaris Utama PT Telkom (Persero) Tbk, digantikan oleh mantan Menristek Bambang Brodjonegoro pada Mei 2021 lalu.
Sementara itu Komjen Condro Kirono jabatan terakhir jenderal bintang tiga ini adalah Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri. Sebelumnya dia menjabat sebagai Komisaris PT Pertamina (Persero) dalam RUPSLB di Kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada Senin (25/11/2019) dan diganti pada Jumat (3/7) kemarin. (ris)
Editor : Much Taufiqurachman Wahyudi
