KLIKJATIM.Com | Surabaya - Para tenaga kesehatan (nakes) terus berupaya mencegah penyebaran Covid-19 dari titik kaki Jembatan Suramadu sisi Surabaya. Dengan mengenakan Alat Pelindung Diri (APD), mereka standby sejak pukul 06.00 WIB di tenda penyekatan setempat untuk melakukan pemeriksaan rapid antigen bagi masyarakat yang masuk Kota Surabaya.
[irp]
Bahkan, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi juga memutuskan untuk menambah personel nakes yang bertugas di titik penyekatan tersebut, Selasa (8/6/2021). Penambahan ini karena semakin banyaknya warga yang hendak masuk Surabaya dan harus dites antigen terlebih dulu.
Dikatakan Wali Kota Eri, awalnya dalam sehari para nakes dibagi menjadi tiga shift. Setiap shiftnya sekitar 60 orang nakes yang bertugas. "Dari 60 orang per shift, sekarang kita tambah satu shiftnya menjadi 100 orang," kata Cak Eri, sapaannya.
Selain penambahan jumlah nakes, jadwal shiftnya pun diperbanyak. Sebelumnya dalam sehari nakes yang bertugas sebanyak tiga shift dimulai sejak pukul 06.00 WIB, kini bertambah menjadi lima shift per harinya.
Penambahan personel ini sangat penting agar para nakes tidak kewalahan dalam menangani pasien. “Penambahan ini juga sekaligus mencegah terjadinya kerumunan saat menunggu antrean,” ungkapnya.
Menurut orang nomor satu di lingkup Pemkot Surabaya tersebut, bahwa kondisi ini adalah momen bagi pemerintah daerah untuk saling bahu membahu. Tidak saling menyalahkan, tapi harus saling memberi dukungan.
Dia juga mengaku tidak keberatan, apabila nantinya Bupati Bangkalan membutuhkan bantuan. Termasuk bantuan untuk menurunkan bantuan nakes.
“Kalau ternyata memang kekuatan nakesnya lebih banyak di kami, maka tidak apa-apa kami ke sana. Yang penting saling membantu, karena Madura dan Surabaya ini tidak dapat dipisahkan. Untuk saat ini bantuannya ada tenda dan antigen juga,” urainya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita menambahkan, untuk jumlah total nakes yang bertugas per hari ini mencapai 500 orang personel dan terdiri dari lima shift per hari. Dari 500 personel itu, Febria merinci Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) dari 63 perwakilan puskesmas se-Surabaya, rumah sakit RSUD dr Mohamad Sowandhie serta RS Bhakti Dharma Husada (BDH).
“Kita juga sudah nambah meja diperbanyak. Memang ini sudah menjadi tugas kami. Para nakes lebih baik bekerja di depan seperti ini, jangan sampai masuk RS dan bertambah parah yang mengakibatkan nakes juga tertular,” papar Feny sapaan lekatnya.
Feny berharap, para nakes tetap menjaga imunitas tubuh agar tetap semangat dalam bertugas. “Jangan lupa minum vitamin dan harus bahagia. Itu kuncinya,” pungkasnya. (nul)
Editor : Redaksi