KLIKJATIM.Com | Bangkalan - Kendati sudah menerima vaksin Covid sebanyak 2 dosis, tenaga tenaga kesehatan (Nakes) di Kabupaten Bangkalan masih terinfeksi bahkan hingga meninggal dunia. Atas kejadian ini, pakar epidemiologi mencurigai ketiga nakes yang gugur tersebut terpapar virus Covid-19 varian baru.
[irp]
"Seharusnya ketika sudah dua kali menerima dosis vaksin Covid, ketiga nakes masing-masing satu dokter, perawat dan bidann ini tidak meninggal dunia. Kalau terinfeksi mungkin iya bisa kena, tapi tidak sampai berat hingga meninggal dunia. Saya mencurigai varian baru, saya melihat dari nakes yang meninggal," kata Windhu Purnomo, Pakar Kesehatan Masyarakat dan Ahli Epidemiologi Universitas Airlangga (Unair) , Selasa (8/6/2021).
Dikatakan, ketiga nakes yang telah mendapat vaksin seharusnya tidak meninggal. Sebab, meski bisa terpapar Covid usai vaksinasi kondisinya tidak berat. "Seharusnya nakes yang vaksin 2 kali tidak meninggal. Kalau tertular masih bisa memang, karena vaksin tidak membuat orang tidak bisa terinfeksi, tapi kalau sakit tidak berat. Nah ini kok bisa ada nakes meninggal dunia," jelasnya.
Ditambahkan, di Bangkalan sendiri hampir 100% nakes sudah disuntik vaksin. Sehingga hal itu membuatnya janggal. "Padahal nakes di Bangkalan sudah 99% vaksin. Harusnya tidak meninggal. Kalau meninggal, saya khawatirnya ini adalah varian baru," ujarnya.
Oleh karena itu perlunya dilakukan tracing untuk mengetahui, apakah ada varian baru. "Ini harus tracing dan dilakukan whole genome sequen agar tahu varian apa di Madura yang sekarang melonjak," urainya.
Dia menyarankan Kabupaten Bangkalan dilakukan PSBB seperti di Surabaya Raya atau Malang Raya. Selain itu juga tidak ada perjalanan melalui Suramadu arah Surabaya. Karena varian baru ini bisa meluas ke Kota Pahlawan. (ris)
Editor : Redaksi