KLIKJATIM.Com | Banyuwangi - Pemkab Banyuwangi terus melakukan jemput bola ke masyarakat terkait program pelayanan publik. Kali ini giliran menyasar penduduk atau masyarakat yang tinggal di kawasan perkebunan, dengan menghadirkan program Camping Embun atau pelayanan publik melalui pendirian tenda layaknya 'berkemah'.
[irp]
Dalam program ini masyarakat bisa mendapatkan pelayanan untuk mengurus dokumen kependudukan, serta berbagai layanan lainnya. Hal ini dilakukan untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat perkebunan, yang secara geografis cukup jauh dari pusat desa dan kecamatan.
"Kami sebut camping karena selama dua hari petugas menghabiskan kerjanya di tengah warga perkebunan. Kerja sampai dini hari, dan berlanjut esok harinya," ujar Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas di Perkebunan Kapuk kawasan Alasbuluh, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, Jumat seperti dikutip jatim.antaranews.com.
Bupati menerangkan, bahwa program Camping Embun adalah program jemput bola untuk melayani berbagai jenis pelayanan kepada masyarakat di kawasan perkebunan. "Hadir di Perkebunan Kapuk Wongsorejo ini merupakan yang kedua. Sebelumnya di Perkebunan Kopi Malangsari, setelah ini keliling lagi ke perkebunan lainnya," lanjutnya.
Layanan ini sengaja dihadirkan melalui banyak pertimbangan. Termasuk di antaranya karena akses dari perkebunan ke kantor desa sangat jauh, dan perjalanan membutuhkan waktu sekitar satu jam. Sedangkan untuk mengakses layanan daring, tidak semua warga punya smartphone.
"Maka dari itulah kami berikan layanan jemput bola, bahkan sampai camping atau mendirikan tenda di perkebunan," bebernya.
Ipuk pun menyadari bahwa warga yang tinggal di kawasan perkebunan tidak sebanyak warga di pusat desa atau pusat kecamatan. Namun, lanjut Ipuk, semua hak kependudukan warga harus dipenuhi.
"Kalau bicara statistik, tentu jumlah penduduk kawasan perkebunan lebih sedikit. Namun hak dokumen kependudukan harus dipenuhi. Dengan dokumen yang baik, warga bisa mengakses program pemerintah, soal pendidikan, kesehatan, bahkan urusan lain seperti waris," menurutnya.
Perlu diketahui bahwa selama dua hari melayani warga perkebunan, tercatat 413 dokumen yang telah diterbitkan. Yaitu mulai dari perubahan kartu keluarga, kartu identitas anak, penerbitan KTP-e, akta kelahiran, dan akta kematian.
Selain itu, program Camping Embun juga tidak hanya melayani urusan terkait dokumen kependudukan. Tetapi dilengkapi dengan layanan pendidikan, kesehatan, dan hewan ternak.
"Kami mengajak Pengadilan Agama agar warga bisa dalam satu tempat mengakses layanan yang diperlukan. Sebelum terjun kami petakan apa masalah yang ada, lalu kami sediakan layanannya. Kemudian di sini ada 4 ribu sapi yang diternakkan warga. Nah, kami hadirkan layanan kesehatan ternak. Kami juga ajak lansia (lanjut usia) di perkebunan divaksin," imbuhnya.
Sementara itu pihak Pengadilan Agama (PA) Banyuwangi sangat mengapresiasi program Camping Embun tersebut. Dalam kesempatan ini, PA telah melakukan pelayanan konsultasi hukum dan dokumen pernikahan atau perceraian, itsbat nikah, waris, dan sebagainya.
"Ini pertama kami terlibat, Ini luar biasa, karena warga yang menerima layanan bisa langsung melakukan perubahan dokumen dalam satu tempat dan tidak lama. Misalnya yang sudah cerai langsung mengubah status KTP-nya, KK pun menyesuaikan. Kami sangat mendukung," ungkap Panitera PA Banyuwangi, Subandi. (nul)
Editor : Redaksi