klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Penjual Bungkus Ketupat Luar Kota Serbu Ponorogo

avatar klikjatim.com
  • URL berhasil dicopy
Penjual selongsong ketupat dari luar kota serbu bumi reog (Fauzy Ahmad/Klikjatim)
Penjual selongsong ketupat dari luar kota serbu bumi reog (Fauzy Ahmad/Klikjatim)

KLIKJATIM.Com I Ponorogo - Penjual dari luar kota serbu Kabupaten Ponorogo. Mereka berdatangan ke bumi reog untuk menjual selonsong ketupat.

[irp]

 Penjual selongsong ketupat itu terlihat berjajar di sepanjang Jalan Soekarno Hatta, baik sisi barat maupun timur. Mulai dari depan pasar stasiun ponorogo sampai depan gedung bakti. Atau sekitar 250 meter.

Salah satu penjual selongsong ketupat, Nadiyah (27) mengatakan dirinya datang ke Ponorogo mulai lebaran ke tiga. "Banyak yang beli disini. Saya setahun sekali kesini," ujar warga Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah ini.

Dia mengaku sudah tiga tahun menjalani pekerjaan tahunan ini. Dia menjual satu renteng  berjumlah 10 biji selongsong ketupat.

"Saya jual bervariasi. Ada yang laku Rp 15 ribu. Ada pula yang cuma Rp 10 ribu. Sehari bisa terjual 10 renteng hingga 20 renteng," kata Nadiyah.

Dia menerangkan kebanyakan penjual selongsong ketupat di Ponorogo yang berada di sebelah-sebelahnya bukan warga. Mereka juga pendatang dari luar kota.

Untuk bahan janur, dirinya mendatangkan dari Kabupate  Trenggalek. Setiap membeli janur seharga Rp 200 sampai Rp 300 ribu. Setiap datang janur, dirinya membuat 100 biji selongsong ketupat.

"Dulu sih bisa dapat Rp 300 ribu lebih setiap hari. Sekarang berkurang jarena banyak penjual, " tambahnya.

Senada disampaikan oleh Ponirem (63). Warga asal Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan ini tahun ini penjualan sepi daripada tahun lalu.

"Semenjak ada pandemi covid-19, omzet janur ketupat sudah dua tahun belakangan ini sepi pembeli. Sehari rata-rata hanya laku 3 atau 4 gombyok saja," jelasnya.

Dirinya mengatakan sudah kurang lebih 16 tahun mengais rejeki menjadi penjual janur ketupat di setiap lebaran. Jika dahulu sebelum pandemi, sehari bisa laku sampai 50 gombyok atau 500 janur. Selain itu, saat ini juga banyak saingan penjual janur ketupat musiman.

"Saya mendatangkan 3.000 janur dari Slogohimo. Hingga enam hari (H+6) ini saja belum habis terjual. Hari terakhir berjualannya besok, ya semoga bisa laku banyak," pungkasnya. (bro)

Editor :