klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Gawat ! di Tulungagung Ada Penelepon Gelap Nagku Kepala Dinas Minta Jatah Fee Proyek

avatar klikjatim.com
  • URL berhasil dicopy
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabutpaten Tulungagung, Haryo Dewanto Raharjo.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabutpaten Tulungagung, Haryo Dewanto Raharjo.

KLIKJATIM.Com | Tulungagung—Sejumlah kontraktor di Kabupaten Tulungagung dihubungi seseorang misterius yang meminta fee proyek melalui sambungan telepon. Penelepon gelap tersebut mengaku dari Dinas Pendidikan, Pemuda dan OIahraga.

[irp]

"Saya itu taunya dari kenalan yang nelpon saya,katanya saya nyuruh orang untuk menelpon dan minta minta uang, ndak bener itu,langsung saya minta ndak usah digubris," kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tulungagung, Haryo Dewanto Raharjo, Rabu (31/3/2021).

Dalam percakapan yang telah direkam tersebut, kata Yoyok—sapaan Haryo Dewanto Raharjo--orang yang mengaku pegawai Dinas Pendidikan ini menanyakan kesiapan kontraktor usai ditunjuk sebagai pemenang, dalam pengerjaan proyek senilai di bawah 200 juta di Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Tulungagung.

"Bilangnya dinas sudah rapat internal untuk menentukan proyek-proyek yang terhambat di tahun 2020 kemarin, dan menunjuk langsung pemenangnya,itu ndak benar itu," ungkapnya.

Kemudian penelepon juga mengaku bakal memberikan proyek rehab ruang kelas, rehab pintu pagar dan pemasangan paving halaman sekolah kepada rekanan tersebut.

Kemudian pada rekaman lain, penelepon juga meminta kepada rekanan pemenang tender untuk menyiapkan uang senilai Rp 35 juta dengan akad pinjaman dari Dinas Pendidikan kepada rekanan tersebut.

"Ini malah ada yang minta Rp 35 juta harus dikirim secepatnya dan besoknya mau dikembalikan, katanya anggap aja bagi-bagi rejeki dan akadnya dinas mau pinjam duit, besoknya dikembalikan," ucapnya.

Uang tersebut rencananya akan digunakan sebagai biaya akomodasi yang diberikan oleh DInas Pendidikan Pemuda dan Olahraga kepada pejabat dari kementrian dan pemerintah pusat yang akan datang ke Tulungagung.

"Katanya untuk biaya akomodasi, booking fee ticket dan lain lain, ini ndak benar," pungkasnya.

Pihaknya memastikan, tidak ada perintah kepada staffnya untuk menelepon rekanan dan meminta uang seperti itu. Yoyok berharap, apabila ada rekanan yang menjadi korban penipuan, bisa langsung melapor kepada pihak kepolisian. (mkr)

Editor :