klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

47 Ikan Paus Yang Mati di Perairan Modung Akhirnya Dikubur, 4 Ekor Terseret Ombak

avatar klikjatim.com
  • URL berhasil dicopy
Proses penguburan ikan paus jenis pilot yang mati. (ist)
Proses penguburan ikan paus jenis pilot yang mati. (ist)

KLIKJATIM.Com | Surabaya - Proses penguburan terhadap ikan paus jenis pilot yang sebelumnya terdampar di perairan pantai Desa Patereman, Kecamatan Modung, Bangkalan dilakukan hari ini, Sabtu (20/2/2021). Totalnya ada 51 ikan yang mati dari 52 ikan paus yang terdampar pada Jumat (19/2/2021) kemarin.

[irp]

Perlu diketahui, semula ikan paus yang mati ada 49 ekor pada saat awal ditemukan. Sedangkan 3 ekor sisanya hendak diupayakan kembali ke laut lepas. Namun upaya pengembalian ke laut lepas yang telah dicoba hingga 4 kali tak berhasil, dan 2 ekor paus akhirnya ikut mati. Hanya 1 ekor ikan paus yang berhasil kembali ke laut lepas, dengan tetap dipantau perkembangannya.

Untuk lokasi penguburan puluhan ikan paus yang mati berada di perairan Pantai Modung, berjarak 70 meter dari bibir pantai dengan kedalamannya minimal 5 meter. Proses penggalian dimulai sejak pagi sekitar pukul 06.00 WIB menggunakan eskavator yang disediakan Pemprov Jatim. 

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan, ada dua titik penguburan. Pertama untuk 25 ekor paus, dan titik kedua terisi 21 ekor paus yang telah mati. Kemudian satu paus dikuburkan secara manual, sebab jaraknya cukup jauh dari titik penguburan. Sedangkan 4 sisanya kemungkinan terseret arus ombak saat air pasang.

Dalam proses penguburan ini dibantu banyak pihak, termasuk dari warga sekitar. Selain itu, juga dihadiri oleh Balai BKSDA Jatim, Kementrian Lingkungan Hidup, TNI, Polri, relawan dan pegiat lingkungan, tokoh masyarakat, Forum Komunikasi Kecamatan (Forkopimcam) Modung, serta akademisi dari FKH Unair.

Kata Khofifah, hal ini merupakan bentuk kolaborasi dan sinergitas sebagai wujud kepedulian lingkungan. Pihaknya juga akan terus berkoordinasi dengan Tim Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut, untuk mengetahui penyebab terjadinya ikan paus terdampar di daerah Modung. Selain itu, juga akan terus mengupdate penelitian sampel dari ikan paus mati yang dilakukan oleh FKH Unair Surabaya.

"Hasil penelitian ini penting sebagai rekomendasi, agar kita bisa melakukan pencegahan sehingga tidak sampai terjadi kejadian yang sama," pungkas Khofifah yang juga ikut hadir ke lokasi pada saat penguburan ikan-ikan paus tersebut. (nul)

Editor :