KLIKJATIM.Com | Surabaya - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Zulkieflimansyah melakukan kunjungan ke Jawa Timur. Kedatangannya pun disambut langsung oleh Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.
[irp]
Dalam kesempatan itu Gubernur Khofifah sempat mempromosikan pengembangan Kawasan Industri Halal (KIH) di Jatim, yang diperuntukkan Industri Kecil Menengah (IKM). KIH adalah suatu area yang dikhususkan untuk produksi dan tempat penyimpanan produk halal. Yaitu integritas suatu produk halal dijamin oleh kawasan melalui sistem dan prosedur halal yang ketat.
Rencananya, kata Khofifah, kawasan ini akan dilaunching sekitar minggu kedua bulan Februari. Diharapkan kawasan ini mampu mendorong perkembangan industri produk halal di Indonesia dan bisa menjadikan pelaku IKM semakin bermartabat. Apalagi Provinsi Jatim backbone ekonominya yang berasal dari UMKM hampir mencapai 57 persen.
“Kawasan ini berada di wilayah Sidoarjo cukup luas dan rapi. Ini disiapkan untuk IKM. Bangunannya dibuat 6 x 12 meter. Silakan Pak Gubernur, timnya bisa mengunjungi Kawasan Industri Halal mumpung lagi di Jatim,” ajak Khofifah, Selasa (2/2/2021).
Dengan besarnya kebutuhan masyarakat Indonesia akan produk halal yang masih banyak dipenuhi dari impor, sehingga menjadi peluang bagi Jatim untuk bisa memenuhi kebutuhan tersebut.
Lebih lanjut, Khofifah menjelaskan, KIH ini memiliki fasilitas seperti sertifikasi halal, laboratorium halal, dan segala sesuatu terkait penguatan IKM. Khususnya yang berbasis kawasan industri halal.
“Semua fasilitas ini untuk mendorong UKM dan IKM agar dipastikan kehalalannya dan tembus ekspor. Sekarang ini yang disiapkan khusus bagi pelaku IKM, tentu bisa menjawab bahwa pelaku IKM/IKM dapat mewujudkan mimpinya untuk memiliki tempat produksi atau pabrik,” katanya.
Sementara itu, Zulkieflimansyah menyatakan ketertarikannya terhadap KIH Jatim. Pemprov NTB akan belajar dalam mengelola KIH seperti di Jatim.
“Kami ingin belajar juga banyak dari Ibu Gubernur tentang Kawasan Industri Halal, dan banyak hal yang lain,” jelasnya.
Dia berharap, ke depan bisa semakin bersinergi antara NTB-Jatim. Para pengusaha dari Jatim akan disediakan lingkungan yang cukup nyaman di NTB. Terutama untuk bisnis yang membutuhkan relokasi dan lebih murah tenaga kerja serta mampu memaksimalkan sumber daya yang dimiliki NTB.
“Mudah-mudahan kolaborasi dan sinergi seperti ini bisa terus kami lanjutkan di masa yang akan datang,” pungkasnya.
Sekedar diketahui, KIH ini merupakan pengembangan kawasan industri di Safe N Lock yang berdiri di atas lahan seluas 410 hektare di Sidoarjo. Lahan KIH ini direncanakan mencapai 148 hektare. KIH dikelola PT Makmur Berkah Amanda. (nul)
Editor : Redaksi