KLIKJATIM.Com | Surabaya—Menyambut peringatan hari pahlawan 10 November, Pemkot Surabaya menggelar sekolah kebangsaan di SD Don Bosco di Jalan Tidar, Kota Surabaya. Sekitar 2.000 siswa SD dan SMP hadir dalam kegiatan ini.
Sebagai pembukaan, ditampilkan adegan teatrikal yang menggambarkan perjuangan para pahlawan saat melawan penjajah. Dengan mengenakan atribut dan senjata para pemain teatrikal memperagakan pertempuran hebat layaknya peristiwa 10 November 1945.
Pada kesempatan itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surabaya, Antiek Sugiharti bercerita tentang perjuangan arek-arek Suroboyo saat melawan penjajah. Kala itu, mereka hanya berbekal bambu runcing, namun mampu merebut kemerdekaan dari tangan penjajah
“Anak-anak, nenek kakek kita dahulu melawan para penjajah itu hanya bisa menggunakan senjata bamboo runcing dan pahlawan kita berhasil, mereka menang, kata Antiek
Ia menjelaskan, meskipun pada waktu itu para pejuang memiliki keterbatasan senjata, tapi semangat mereka tidak pernah surut. Kekompakan dan keberanian menjadi modal utama arek-arek Suroboyo. "Ayo, bersama-sama menjaga kemerdekaan yang sudah diperjuangkan oleh para pahlawan kita, apalagi saat ini fasilitas sudah memadahi," katanya.
Menurutnya, saat ini anak-anak sudah cukup memiliki fasilitas yang lebih canggih dibandingkan zaman dahulu. Artinya, mereka akan bisa lebih berjuang dan menjaga bangsa ini khususnya Kota Surabaya untuk semakin maju dan berkembang.
"Sekarang anak-anak memiliki fasilitas yang lebih dan sudah sangat nyaman, sehingga tantangannya pun berbeda untuk itu nilai patriotisme ini tidak boleh meluntur sedikit pun," ujarnya.
Di kesempatan itu, Antiek juga menitipkan pesan dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Ia menyatakan bahwa Wali Kota Risma ingin sekali berbagi cerita tentang pengalamanan selama menjadi pembicara di forum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di New York dan mendapat gelar Honoris Causa di Busan Korea Selatan.
"Bu Risma kemarin menjadi pembicara di Forum PBB dan setelahnya mendapat gelar dari universitas yang ada di Busan Korea. Apa kalian mau seperti itu," kata Antiek kepada para pelajar.
Kendati demikian, Antiek pun berharap, supaya anak-anak, khususnya pelajar Surabaya bisa terus meningkatkan prestasi dan belajar tanpa henti. "Kalau mau seperti Bu Risma, kalian bisa kalau kalian mau berusaha," pesannya. (don/mkr)
Editor : Redaksi