KLIKJATIM.Com | Banyuwangi – Kesuksesan Banyuwangi dalam pengembangan pariwisata daerah menjadi daya tarik tersendiri bagi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves). Bahkan puluhan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan kementerian yang dipimpin Luhut Binsar Panjaitan ini menyerap best practise dari Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas. Hal tersebut dilakukan dalam agenda webinar Peningkatan Kapasitas CPNS oleh Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kemenko Marves RI, Selasa (12/1/2021).
[irp]
Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Odo Manuhutu menjelaskan, alasan memilih Banyuwangi sebagai benchmark dalam agenda ini karena dinilai berhasil membangun pariwisata yang membawa kemajuan bagi daerah. “Bagi kami Banyuwangi salah satu barometer kemajuan pariwisata nasional. Banyuwangi sukses mengembangkan konstruksi pariwisatanya sehingga menjadi destinasi pilihan di Indonesia," kata Odo.
"Makanya kami ajak teman-teman CPNS untuk belajar langsung praktik baik dari Bupati Banyuwangi,” lanjutnya.
Menurut Odo, para CPNS ini perlu mendapat ilmu tentang pemasaran daerah dari Bupati Banyuwangi. Dan ilmu ini sebagai bekal bagi mereka dalam mengemban tugasnya nanti.
Bupati Banyuwangi Anas mengatakan, Banyuwangi mengembangkan sektor pariwisata dengan memaksimalkan potensi yang ada di daerah. Kebetulan daerah setempat memiliki bentang alam yang luar biasa, serta tradisi seni-budayanya juga sangat kuat.
Selain itu, Banyuwangi juga menjual prestasinya ke daerah lain. Berkat kerja keras seluruh rakyat dan juga berbagai prestasi yang diterimanya, sehingga membuat Banyuwangi dijadikan benchmark oleh daerah lain.
“Kami bekerja keras untuk berinovasi dan berprestasi, sehingga mengundang ratusan ribu orang tiap tahunnya datang untuk belajar sekaligus berwisata. Banyak yang menyebutnya wisata prestasi,” terang Anas.
Banyuwangi pun terus berbenah melalui peningkatan infrastruktur dan amenitas. Selain menambah rute di Bandara Banyuwangi, hotel-hotel berbintang juga terus tumbuh.
Khusus di masa adaptasi baru ini, lanjut Anas, Banyuwangi menyusun skema protokol kesehatan dan menerapkannya secara ketat di sejumlah destinasi wisata. Banyuwangi melakukan sertifikasi protokol kesehatan Covid-19 untuk seluruh destinasi wisata, hotel, homestay, dan kafe serta restoran hingga warung-warung rakyat.
Semua yang lulus uji protokol ketat dan disupervisi para ahli dinas kesehatan akan diberikan sertifikat, serta disajikan di aplikasi Banyuwangi Tourism. (nul)
Editor : Apriliana Devitasari