KLIKJATIM.Com | Surabaya - Dalam beberapa pekan ke depan Provinsi Jawa Timur (Jatim) diprediksi bakal menjumpai periode puncak kedua kasus Covid-19. Bahkan, pasien yang terpapar virus corona atau Covid-19 ini diperkirakan bisa mencapai 9000 orang.
[irp]
Meski belum tentu kapan hal itu akan terjadi, tapi dengan meroketnya kasus positif Covid-19 belakangan ini sungguh mengkhawatirkan. Bisa saja prediksi periode puncak kedua kasus Covid-19 di Jatim terjadi pada pekan kedua di bulan Januari 2020.
"Saat ini sedang menuju puncak kedua untuk Jatim. Jadi sekarang menanjak, kita belum tahu kapan naiknya. Saya prediksi untuk kasus aktif kalau 6000 orang dirawat, sekitar 9-10 Januari mencapai 8000 hingga 9000 pasien Covid-19," ujar Pakar Epidemiologi Unair, Windhu Purnomo.
Menurut dia, melonjaknya kasus positif Covid-19 di Jatim bisa dipastikan naik jika tidak ada antisipasi aktif dari pemerintah daerah. Apalagi sekarang libur panjang natal dan tahun baru (Nataru).
Langkah pemerintah diminta harus lebih tegas. Tidak sekedar mengimbau penerapan protokol kesehatan (prokes). Namun juga penerapan hukuman yang bisa membuat masyarakat jera saat tidak mengenakan masker. "Harus ada penerapan sanksi yang tegas, apalagi sudah ada perdanya (peraturan daerah) untuk Jatim," bebernya.
Di sisi lain Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa juga mengakui dengan adanya kenaikan kasus beberapa waktu terakhir mengakibatkan Bed Occupancy Rate (BOR) Rumah sakit di Jatim mengalami peningkatan. Sebelumnya antara 35-45 persen di bulan Oktober sekarang menjadi 60-70 persen di bulan Desember.
Untuk menyikapi hal itu, Pemprov Jatim langsung menyiapkan 18 rumah sakit rujukan baru dan rumah sakit darurat di Surabaya, Malang hingga Jember. Harapannya, upaya ini bisa merelaksasi beban rumah sakit di Jatim.
"Kami ingin memastikan masyarakat mendapatkan pelayanan terbaik dalam pandemi Covid-19 ini. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk memastikan kapasitas bed isolasi yang cukup dengan menambah 18 RS Rujukan Covid-19 baru di Jawa Timur, guna memberikan pelayanan yang terbaik bagi pasien Covid-19 dengan gejala sedang dan berat," ungkap Khofifah pada Jum'at (25/12/2020) lalu.
Kendati demikian, tapi dirinya tetap mengimbau masyarakat agar patuh terhadap prokes sehingga tidak sampai masuk rumah sakit. "Meski kapasitas rumah sakit kita cukupi, namun saya berharap dengan mematuhi protokol kesehatan yang baik masyarakat tidak tertular Covid-19, sehingga tidak perlu sampai masuk rumah sakit," tuturnya.
Sementara itu dalam catatan Satgas Penanganan Covid-19 Jatim, untuk lonjakan kasus konfirmasi positif Covid-19 di Jatim sudah menembus angka 80.748 per 27 Desember 2020. Jumlah itu terhitung setelah ada penambahan lagi 738 orang terkonfirmasi positif.
Adapun jumlah pasien sembuh bertambah 592 orang sehingga menjadi 68.981 orang. Sedangkan pasien meninggal karena Covid-19 tambah 48 orang, dan totalnya hingga saat ini 5.583 jiwa. (nul)
Editor : Redaksi