KLIKJATIM.com | Surabaya--Dinas Pendidikan (Dispendik) Jatim mengaku tidak mengetahui sebab gagalnya lelang kain seragam bagi siswa SMA/SMK se-Jatim. Hal itu disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Dispendik Jatim, Hudiyono.
Saat dikonfirmasi, Hudiyono mengaku, tidak mengetahui persis penyebab gagalnya lelang tersebut. Padahal, seluruh kebutuhan untuk proses lelang dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) telah dilengkapi."Terbukti pada waktu online sistem LKPP itu sudah ada tanda bintang. Sudah ada tanda penetapan pemenang. Tetapi setelah itu ada pengumuman dari ULP (Unit Layanan Pengadaan) bahwa lelang gagal karena ada evaluasi setelah dioperasi di ULP," kata Hudiyono di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (11/09/2019).
Dia menambahkan, gagalnya proses lelang tersebut merupakan wewenang dari ULP. Dispendik hanya berkewajiban melengkapi persyaratan untuk memenuhi pengajuan ke LKPP.
[irp]
[irp]
Hudiyono menegaskan, Dispendik akan mengajukan lelang ualang. Dia berjanji akan menyiapkan seluruh persyaratan dan instrumen lelang agar tidak gagal lagi.
"Dalam lelang ulang itu seluruh instrumen kita lengkapi semuanya. Tapi yang menentukan semuanya adalah mereka, mekanisme itu harus kita lewati," tegasnya.
Terpisah, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elistianto Dardak menyebutkan, pengadaan bantuan berupa kain seragam dengan proses lelang tersebut kini tengah dievaluasi.
"Saat ini saya rasa rekan di administrasi pembangunan yang mengurusi pengadaan dan Dinas Pendidikan, sedang menelaah. Karena begini dari proses gagal kemudian lelang ulang juga nggak harus cepet-cepetan," tandasnya.
Program lelang ini sejatinya dijadwalkan telah rampung September tahun ini. Namun, ternyata lelang tersebut gagal. Akibatnya, ribuan siswa SMA sederajat di Jatim gagal mengenakan seragam gratis bantuan pemerintah. (nk/mkr)
Editor : Redaksi