KLIKJATIM.Com | Gresik – Sampah harian yang dihasilkan masyarakat Kabupaten Gresik mencapai 200 ton per hari. Sementara, Kabupaten Gresik hanya memiliki 1 Tempat Pembuangan Akhir alias TPA, yakni TPA Ngipik.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gresik Sri Subaidah melalui Kepala UPT TPA Dinas Lingkungan Hidup Gresik, Purwaningtyas Noor Mariansyah berujar, Pemkab Gresik berusaha mengolah sampah yang dihasilkan masyarakat ini dengan membangun Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST).
Baca juga: Antisipasi Overload Sampah DLH Gresik Akan Bangun Dua TPST
TPST adalah tempat dilaksanakannya kegiatan pengumpulan, pemilahan, penggunaan ulang, pendauran ulang, pengolahan, dan pemrosesan akhir sampah.
Nah sejak Juni 2023 ini TPST Ngipik mulai beroperasi. Dari sebelumnya sampah hanya dibuang (ditimbun), kini harus melalui proses di TPST.
“Meski TPST kami masih mampu mengolah 18 hingga 20 Ton sampah per hari, masih jauh dari jumlah input masuk ke TPA Ngipik,” Ujar Wawan, sapaan akrabnya.
Nah, karena itu, Pemkab berusaha mengatasi hal tersebut dengan mendirikan TPST di Wilayah Gresik Selatan dan di Pulau Bawean.
“Rencana di Belahan Rejo dan Bawean, saat ini sedang berproses,” kata dia. (qom)