KLIKJATIM.Com | Sampang – Pelaksanaan Job Fair yang diselenggarakan oleh Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Sampang pada Rabu (27/8/2025) menuai kritik. Acara yang menelan anggaran sebesar Rp95 juta ini dinilai belum maksimal dalam menarik minat masyarakat dan menyerap tenaga kerja.
Acara ini diikuti oleh 29 perusahaan, termasuk PT BRI, BTPN, dan Indomaret. Meskipun 150 pencari kerja hadir, hasil rekrutmen terbilang sangat minim. Contohnya, PT Indomarco (Indomaret) hanya menerima 5 orang.
Pihak Disnaker, melalui Kepala Penyelenggaraan Job Fair, Uriantono Triwibowo, berdalih rendahnya serapan tenaga kerja disebabkan oleh faktor pendidikan. "Mayoritas pencari kerja di Sampang ini lulusan SMP, jadi memang sulit untuk memenuhi standar perusahaan yang ikut," ujarnya.
Baca Juga : Polres Sampang Gagalkan Peredaran 77 Paket Rokok Ilegal, Dilimpahkan ke Bea Cukai MaduraNamun, data di lapangan menunjukkan hal sebaliknya. Berdasarkan buku tamu yang ada, rata-rata peserta justru merupakan lulusan SMA/SMK hingga S1, dengan hanya 2 orang lulusan SD.
Promosi acara juga dinilai kurang gencar. Dengan anggaran teknis acara sebesar Rp65 juta, promosi hanya mengandalkan media sosial Disnaker, grup WhatsApp, dan satu media online. Akibatnya, capaian Job Fair tahun 2025 ini jauh dari target.
Selain itu, ketidakikutsertaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) menjadi sorotan. Salah satu peserta, Iis, mengungkapkan kekecewaannya. "Saya kira ada BUMD yang buka lowongan, tapi kok enggak ada. Saya cukup kecewa sih," katanya.
Baca Juga : Puluhan Desa di Sampang Terdampak Kekeringan, 77 Desa Alami Krisis Air BersihPihak Disnaker membenarkan bahwa tidak ada BUMD yang berpartisipasi, namun mereka tidak dapat menjelaskan alasannya.
Job Fair yang seharusnya menjadi solusi untuk menekan angka pengangguran di Sampang, justru menyisakan catatan buruk karena pelaksanaan yang tidak maksimal dengan anggaran yang cukup besar. (yud)
Editor : fadil