Esai Pemenang Lomba Ayo Suarakan Gagasanmu yang Digelar Smelting dan Rumah Pelangi, Inspiratif dan Kritis

Reporter : Abdul Aziz Qomar - klikjatim.com

Salah satu pemenang lomba esai (Dok)

KLIKJATIM.Com | Gresik — Catatan – catatan kritis dan inspiratif dituangkan dalam esai oleh beberapa pelajar di Kabupaten Gresik. Mereka menuangkan gagasannya melalui lomba esai dengan tema ‘Ayo Suarakan Gagasanmu’, yang diselenggarakan PT Smelting dan Perpustakaan Rumah Pelangi Kabupaten Gresik.

Setelah melalui penyaringan dan diskusi yang panjang, panitia menetapkan 3 esai terbaik. Yang pertama esai berjudul Bandar Grisse Menawan, yang ditulis oleh Kirana Aura Zahy dari SMA Muhammadiyah 10 GKB Gresik.

Kemudian esai tebaik Kedua ditulis oleh Intan Savillah Julianti Putri dari SMA Negeri 1 Manyar, judul esainya Lestarikan Tradisi dengan Teknologi.

Lalu esai terbaik ke-3 beerjudul Melawan Ketimpangan: Mengapa Banyak Pabrik tapi Peluang Kerja Terbatas, karya Ashillah Hanza Handanie Mahasiswa FKG.

Secara subtansi, isi dari esai-esai yang dikirimkan cukup menarik. Karena memuat beberapa ide dan gagasan yang diserap dari kondisi sekitar penulis.

Sapto Hadi Prayetno, Senior Manager General Affairs PT Smelting mengungkapkan, lomba penulisan esai ini salah satu tujuannya untuk menstimulasi keberanian generasi muda menuangkan gagasan melalui tulisan.

“Selain itu untuk melatih kemampuan menulis, karena kadang menulis itu tidak lebih mudah daripada menyampaikan gagasan melalui ucapan,” ujar Sapto.

Baca juga: Bangun Budaya Menulis, Smelting Bersama Rumah Pelangi Gelar Lomba Esai

Nah kemampuan menulis harus ditunjang dengan bacaan yang banyak, tingkat literasi yang tinggi akan semakin memudahkan dalam menulis.

“Dengan keberadaan rumah pelangi, kami berharap masyarakat Gresik dapat mengakses bacaan – bacaan yang bermutu sehingga memperluas wawasan,” tandasnya.

Sementara itu, Pengelola Rumah Pelangi Nency Septriyana meyakini, generasi muda Gresik memiliki potensi dan bakat yang luar biasa, memiliki gagasan brilian sekaligus kepedulian terhadap lingkungan sekitarnya.

“Mereka itu aset berharga yang kita miliki,” kata dia.

Jadi tidak heran jika tulisan para peserta ini penuh ide dan semangat untuk memperbaiki.