peslKLIKJATIM.Com | Blitar – Bulan puasa bukannya menahan nafsu dan emosi, ini malah mengumbarnya. Dua pesilat dari perguruan Persatuan Setia Hati Winongo (PSHW) dan Persatuan Setia Hati Teratai (PSHT) terlibat bentrok di Blitar. Akibatnya, 28 orang pendekar diamankan di Mapolres Blitar.
[irp]
Bentrokan terjadi antara dua massa perguruan silat pada Senin (4/5/2021) pukul 23.30 WIB di Desa Suruhwadang, Kademangan, Blitar. Peristiwa ini terjadi karena dipicu pemasangan banner ucapan selamat berpuasa dan lebaran oleh PSHW. Saat itu PSHW mempunyai acara yang kebetulan berlokasi di depan rumah Bambang, salah seorang anggota PSHT.
Pukul 23.30 WIB, warga PSHW sejumlah kurang lebih 37 mendatangi rumah Bambang dengan rencana akan mencopot banner tersebut. Diduga terjadi salah paham, Bambang menelepon teman-temannya sesama anggota PSHT bahwa ia didatangi PSHW
Saat menurunkan banner, salah satu anggota PSHW yang bernama Arifin ditendang dadanya oleh salah satu anggota PSHT yang telah datang.
Pukul 23.35 WIB pecahlah bentrokan antar dua perguruan silat tersebut. Warga PSHT melempar batu ke arah rumah Bambang, lokasi tempat berkumpulnya warga PSHW. Mengetahui warga PSHT cukup banyak, warga PSHW melakukan perlawanan dengan lemparan batu juga.
Pukul 23.45 WIB, warga sekitar melaporkan kejadian tersebut ke Kades Suruwadang yang diteruskan melaporkannya piket Koramil 0808 /10 Kademangan dan Polsek Kademangan.
“Kami bubarkan dan selanjutnya membawa sekitar 27 orang warga PSHW ntuk di mintai keterangan di Polsek Kademangan. Sedangkan pelaku dari warga PSHT sebanyak sekitar 40 orang di bawa ke Mapolres Blitar,” jawab Kapolres Blitar, AKBP Leonard Sinambela, Rabu (5/5/2021).
Akibat bentrokan itu, menurut Leo ada empat anggota perguruan silat mengalami luka ringan. Sedangkan di lokasi kejadian, rumah Bambang mengalami kerusakan asbesnya pecah.