klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Dinkes Tulungagung Ingatkan Masyarakat Bahaya Miras Oplosan

avatar klikjatim.com
  • URL berhasil dicopy
Kasi Farmasi dan Perbekalan Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Masduki saat memberikan keterangan tentang bahayanya Metanol (Iman/Klikjatim.com)
Kasi Farmasi dan Perbekalan Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Masduki saat memberikan keterangan tentang bahayanya Metanol (Iman/Klikjatim.com)

KLIKJATIM.Com | Tulungagung - Dinas Kesehatan Tulungagung mengingatkan masyarakat tentang bahayanya miras oplosan.

Hal ini ditekankan usai adanya korban jiwa di Surabaya usai menenggak miras campuran atau oplosan.

Kasus seperti ini pernah terjadi di Tulungagung beberapa tahun lalu, namun kewaspadaan terhadap miras oplosan ini masih menjadi perhatian serius masyarakat dan pemerintah.

Kasi Farmasi dan Perbekalan Dinas Kesehatan atau Dinkes Kabupaten Tulungagung, Masduki mengatakan, kandungan metanol dalam tubuh korban Miras Oplosan mengindikasikan adanya campuran metanol yang sengaja dicampurkan dalam Miras yang dikonsumsi oleh para korban.

Padahal keberadaan Metanol dalam tubuh, bisa sangat merusak dan menyebabkan kegagalan fungsi organ dalam manusia.

"Jangan sampai kasus yang pernah terjadi di beberapa lokasi, kembali terulang lagi, kita mencatat ada di desa Bulusari dan wilayah Kutoanyar, itu terjadi sebelum Covid-19, semoga sekarang sudah tidak ada lagi," ujarnya kemarin.

Masduki mengingatkan, metanol dan etanol sama - sama golongan alkohol namun memiliki rumus kimia yang berbeda.

Rumus kimia etanol adalah C2H5OH, sedangkan metanol memiliki rumus kimia CH3OH, perbedaan rumus kimia ini mempengaruhi perbedaan sifat - sifatnya.

Baca juga: Hujan Angin di Tulungagung, Rumah Rusak dan Pohon Tumbang di Lima Kecamatan
Etanol bisa diperoleh dari hasil fermentasi buah-buahan atau gandum, dan banyak dikonsumsi sebagai minuman beralkohol seperti beer, wine, brandy.

Sedangkan Metanol dibuat dengan mereaksikan Hidrogen dengan Karbon monoksida atau karbondioksida, bahkan awalnya Metanol dibuat dengan destilasi kayu makanya harganya lebih murah.

Dalam penggunaanya, metanol ini digunakan untuk starting material pembuatan bahan kimia Formaldehid, Asam Asetat, etilen glikol. Metanol juga banyak digunakan untuk industri sebagai cairan pembersih kaca mobil, pembersih karburator, anti beku, toner mesin , Foto copy dan bahan bakar.

"Inilah yang harus dipahami masyarakat, soal metanol dan etanol ini, nah karena harganya murah maka etanol sering dipakai untuk campuran oplosan dan ditambahkan dengan minuman suplemen agar lebih enak," jelas Masduki.

Masih menurut Masduki, ketika sudah masuk ke dalam tubuh maka Methanol akan memberikan efek bukan hanya mempengaruhi kerja saraf seperti ethanol, tetapi sampai mematikan, karena sifatnya yang meracuni.

Methanol termasuk golongan racun sangat berbahaya, jika dikonsumsi dengan dosis 30 mililiter saja bisamenyebabkan kebutaan permanen karena kerusakan dari serat saraf mata.

"Minum metanol, walaupun dalam jumlah sedikit, dapat berbahaya dan menyebabkan gangguan kesehatan serius, meliputi koma, kejang, dan kebutaan, bahkan kematian. Metanol juga beracun jika dihirup atau terkena mata, karena dapat merusak penglihatan," terang Masduki.

Dikatakan, metanol dalam perjalanannya di dalam organ hati mengalami metabolisme menjadi formaldehyde selanjutnya diurai lagi menjadi asam format ( formic acid ) oleh enzym alcohol dehydrogenase. Asam format inilah yang mempunyai daya rusak yang kuat pada organ hati dan organ ginjal, oleh sebab itu sebagian besar korban meninggal diakibatkan karena gagal hati dan gagal ginjal.

"Apabila dikonsumsi dalam dosis 100 mililiter methanol ini dapat menyebabkan kematian," papar Masduki.

Daya racun metanol dalam tubuh ditentukan oleh kecepatan pembentukan asam format dalam tubuh dan kemampuan organ hati untuk mendetoksifikasinya. (qom)

Editor :