KLIKJATIM.COM | JEMBER - Bupati Jember Muhammad Fawait secara resmi menempati Pendopo Wahyawibawagraha, Kecamatan Patrang, Jember, pada Senin petang (3/5/2025). Kepindahannya ini ditandai dengan pawai budaya bertajuk Festival Rakyat yang diiringi perwakilan partai pendukungnya dalam Pilkada 2024.
Sebelum memasuki pendapa, Fawait menyempatkan diri mampir ke Pasar Tanjung, Kecamatan Kaliwates.
Dalam pawai tersebut, berbagai kebudayaan lokal turut ditampilkan sebagai bentuk apresiasi terhadap tradisi masyarakat Jember. Namun, Wakil Bupati Jember Djoko Susanto tidak tampak dalam iring-iringan acara tersebut. Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember mengenai ketidakhadirannya.
Baca Juga: Pasar Ramadan di Jalan Perumahan Bumi Tegal Besar Jember Dipadati PengunjungSaat bertemu para pedagang di Pasar Tanjung, Bupati Fawait menegaskan komitmennya untuk melindungi pasar tradisional. Ia menyebut bahwa langkah ini selaras dengan arahan Presiden Prabowo Subianto agar pedagang kecil mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah.
Sebagai bentuk realisasi janjinya, Fawait mengumumkan kebijakan penurunan retribusi pasar. Sebelumnya, retribusi pasar mengalami kenaikan 100 persen pada akhir 2024. Namun, mulai saat ini, tarif tersebut dikembalikan seperti semula guna meringankan beban pedagang.
"Kami bersama partai koalisi dan kepala OPD terkait memastikan bahwa pasar tradisional tetap menjadi prioritas. Insyaallah masih banyak program lain, termasuk perbaikan infrastruktur pasar ke depannya," ujar Fawait kepada wartawan.
Baca Juga: Bupati Jember Muhammad Fawait Pilih Gunakan Mobil Pribadi Demi Efisiensi AnggaranSelain fokus pada sektor perdagangan, Fawait menyoroti efisiensi anggaran yang akan diterapkan oleh Pemkab Jember. Ia menegaskan bahwa efisiensi tidak akan menghambat program-program yang menyentuh kepentingan masyarakat, seperti pendidikan dan kesehatan.
Di bidang kesehatan, Fawait berencana menggratiskan seluruh fasilitas kesehatan bagi warga Jember. Bahkan, ia menargetkan agar masyarakat yang memiliki KTP Jember bisa berobat di seluruh rumah sakit di Indonesia tanpa biaya.
Lebih lanjut, ia menyebut bahwa program-program prioritasnya akan terus berjalan meskipun ruang fiskal di APBD 2025 masih terbatas. Hal ini disebabkan karena APBD tersebut telah disusun oleh pemerintahan sebelumnya.
Namun, Fawait optimistis bahwa mulai APBD 2026 hingga 2030, pihaknya akan memiliki keleluasaan lebih besar dalam mengalokasikan anggaran. Oleh karena itu, masyarakat diminta menunggu pengumuman lebih lanjut mengenai program unggulan yang akan dicanangkan.
"Kami sedang menghitung anggarannya. Tunggu pengumumannya, ini akan menjadi kejutan bagi masyarakat Jember. Nanti akan ada launching program secara resmi," pungkasnya. (hat/fiq)
Editor : Muhammad Hatta