KLIKJATIM.Com | Jember – Warga Dusun Patemon, Desa Mangaran, Kecamatan Ajung, Jember, sempat digegerkan dengan kemunculan jasad terbungkus kain kafan yang tampak di permukaan sebuah makam. Namun, setelah ditelusuri lebih lanjut, kemunculan tersebut dipastikan bukan karena hal mistis, melainkan murni akibat faktor alam.
Camat Ajung, Beni Armando Ginting, bersama jajaran Muspika setempat segera turun ke lokasi usai kabar viral tersebut beredar di media sosial. Hasil pengecekan menunjukkan bahwa makam yang dimaksud berada di lahan miring tanpa tanaman penahan tanah.
Baca Juga : Dugaan Aset Pemkab Jember 14 Hektare Raib, SK Bupati Pelepasan Aset Terkuak Bermasalah
“Tanahnya miring dan memang tidak ada tanaman, sehingga kalau hujan terkena air, tanah itu tergerus dan menyebabkan lubang,” ujar Beni saat dikonfirmasi sejumlah wartawan pada 2 Juni 2025.
Kondisi tanah yang labil menyebabkan sebagian isi makam terbuka dan kain kafan terlihat dari permukaan. Kain kafan yang tampak pendek sempat memicu dugaan sebagian warga bahwa itu adalah jenazah bayi. Namun, pihak Muspika mengimbau agar masyarakat tidak berspekulasi.
“Karena tergerus air, kain kafannya rusak. Jadi kita agak susah memastikan itu bayi atau bukan. Kita enggak usah menarik kesimpulan, karena makam itu memang sudah bertahun-tahun,” jelasnya.
Baca Juga : Geger Video Viral, Kain Kafan Jenazah Muncul ke Permukaan Makam di Jember
Makam tersebut diketahui milik warga sekitar, namun sudah sangat lama tidak terawat. Pihak keluarga pun disebut tidak lagi datang berziarah karena lamanya waktu.
“Berapa tahunnya enggak ada yang pastikan, tadi warga cuma bilang itu diperkirakan bertahun-tahun. Baru kelihatan karena diperbaiki warga usai viral di media sosial,” imbuhnya.
Muspika bersama warga telah melakukan perbaikan terhadap makam tersebut. Beni Armando Ginting juga memastikan bahwa tidak ada unsur mistis di balik peristiwa itu dan meminta masyarakat untuk tetap tenang.
Baca Juga : Hadapi Kemiskinan dan Masalah Sosial, Bupati Jember Rombak 21 Pejabat Eselon II
“Ini murni karena faktor alam. Saya sudah sampaikan kepada warga agar tidak resah dan mereka memahami itu, supaya tidak terjadi fitnah ke mana-mana,” pungkasnya.
Warga setempat, Suroso (52), mengaku ikut membantu memperbaiki makam tersebut bersama warga lain. Ia juga membantah adanya unsur mistis dalam peristiwa itu.
“Kami kira awalnya ada yang aneh, tapi setelah dilihat langsung ternyata memang tanahnya longsor. Enggak ada hal gaib-gaiban. Ya karena makam itu sudah lama dan tanahnya labil,” kata Suroso. (yud)
Editor : Muhammad Hatta