GRESIK – Banyaknya jumlah anak terserang penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Gresik, mendapat perhatian dari Bupati, Sambari Halim Radianto. Tadi pagi (24/01/2019), orang nomor satu di Lingkungan Pemkab Gresik itu menyempatkan berkunjung ke Rumah Sakit Ibnu Sina Gresik.
Sesuai data yang diterima sampai hari ini, jumlah total pasien DBD di rumah sakit pemerintah tersebut sebanyak 22 orang. Untuk 10 pasien lainnya dalam tahap observasi dan pemeriksaan trombosit.
Pantauan di lapangan, kehadiran Bupati ke rumah sakit didampingi oleh Direktur RSUD Ibnu Sina, dr. Endang Puspitowati dan para Kepala Bidang Dinas Kesehatan. Nampak juga Kepala Bagian Kesra, Wafik, Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkab Gresik, Sutrisno serta Ketua Baznas Gresik, Abdul Munif. Bupati pun masuk ke sejumlah ruangan pasien DBD.
“Jadi apabila ada anak atau siapapun yang mengalami demam tinggi, agar segera dibawa ke Rumah Sakit atau Puskesmas terdekat,” kata Bupati Sambari mengimbau kepada semua warga Gresik di sela-sela kunjungannya, Kamis tadi pagi (24/01/2019).
Tujuannya agar bisa segera tertangani. Karena sebagai orang awam tidak banyak tahu tentang penyakit. “Biar dokter atau perawat yang akan menangani. Di Gresik ini sudah ada 32 puskesmas dan 74 puskesmas pembantu. Dari jumlah itu sudah ada 20 puskesmas yang melayani rawat inap,” tandasnya.
Dalam kesempatan itu, Bupati juga memberikan bantuan dan santunan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Gresik kepada pasien kelas III. Harapannya, pasien-pasien yang sedang menjalani perawatan bisa segera sembuh.
Sementara itu, dr. Endang Puspitowati mengatakan, pihaknya selalu siaga dalam menangani pasien DBD. Bahkan, sudah siap jika terjadi lonjakan jumlah pasien. “Kami sudah siapkan ruangan tambahan yaitu di Gedung Ponek. Di sana ada 14 tempat tidur yang siap menampung pasien DBD,” tuturnya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Gresik, jumlah keseluruhan penderita DBD se Kabupaten Gresik mulai awal Januari 2019 sampai sekarang mencapai 33 orang. Dibandingkan pada bulan yang sama di tahun 2018 lalu hanya 18 penderita. Sedangkan pada bulan Januari 2017 tercatat 49 penderita. (nul)
