UTM Gelar Raker Implementasi Kebijakan MBKM Menuju Akuntabilitas 2021

klikjatim.com
Rektor UTM, Dr. Drs. Ec. H. Muh. Syarif, M.Si saat memberikan arahan terhadap seluruh peserta yang hadir. (Suryadi Arfa/klikjatim.com)

KLIKJATIM.Com | Bangkalan - Universitas Trunojoyo Madura (UTM) menyelenggarakan Rapat Kerja (Raker) untuk memantapkan program tahun 2021 di gedung rektorat lantai 10. Rapat yang dilaksanakan sejak tanggal 26 sampai 27 Oktober 2020 itu dihadiri oleh unsur pimpinan di lingkungan UTM. Yaitu Rektor, wakil rektor, dekan, wakil dekan, ketua jurusan, ketua program studi, kepala biro, kepala UPT, kabag dan kasubag.

[irp]

Baca juga: Hexa Reef Ubah Ancaman Abrasi Jadi Peluang Ekonomi Pesisir Bangkalan

Rapat kerja ini sengaja dilaksanakan untuk memantapkan semua program yang akan diimplementasikan tahun depan. Salah satu target capaian dari rapat kerja pemantapan ini agar selaras dengan kebijakan Kementerian Pendidikan dan kebudayaan (kemendikbud), terkait implementasi kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). 

Dalam menyongsong kebijakan tersebut perlu langkah-langkah strategis untuk merespon perubahan yang sangat cepat. Salah satu materi dalam raker adalah inovasi pembelajaran. Sehingga ke depan akan banyak perubahan yang harus dilakukan mulai dari aspek pendidikan, riset maupun pengabdian kepada masyarakat.

Rektor UTM, Dr. Drs. Ec. H. Muh. Syarif mengatakan, dalam aspek pendidikan diharapkan dapat meningkatkan hardskill dan soft skill lulusan. Sehingga pembelajaran yang dahulu hanya berbasis laboratorium untuk meningkatkan daya saing lulusan, maka pembelajaran akan bergeser menjadi 'base on' community stake holder dan base on industry.

Dan, kebijakan ini akan mulai digalakkan sehingga diharapkan bisa meningkatkan kompetensi akademik baik hard skill maupun softskill. “Nanti akan banyak perubahan, salah satunya kita ingin meningkatkan kompetensi mahasiswa dengan cara memberikan pembekalan di bidang keahlian masing-masing,” ujar Muh. Syarif dengan didampingi Kepala Sub Bagian Kerjasama dan Humas UTM, Taufiqurrahman Hasbullah, Selasa (27/10/2020).

Baca juga: Mantan Kades Lajing Arosbaya Bangkalan Jadi Tersangka Korupsi Dana Desa

Menurutnya, dalam raker ini juga dilakukan evaluasi organisasi melalui penyesuaian rencana strategis dan reformasi struktural, serta optimalisasi SAKIP (sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah). Selain itu juga dilakukan optimalisasi fungsionalisasi tenaga kependidikan. 

“UTM harus memberikan manfaat kepada masyarakat sehingga diharapkan dosen atau mahasiswa mampu membantu masyarakat dalam memecahkan persoalan-persoalan yang sedang di hadapi,” imbuhnya.

Sebagai upaya optimalisasi pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi, para dosen bersama mahasiswa akan menggalakkan riset dan pengabdian pada masyarakat untuk menggerakkan potensi lokal yang ada di desa-desa. 

Baca juga: Dari Kebun ke Industri, PTPN I Bangun Ekosistem Kelapa di Banyuwangi

Agar konstribusi UTM terhadap masyarakat dapat segera terwujud, UTM juga akan melakukan penjajakan kerjasama dengan melakukan pendampingan dalam pengembangan desa. Khususnya 10 desa di Kecamatan Kamal, sehingga alih teknologi dan inovasi-inovasi baru dapat memberikan nilai tambah terhadap potensi lokal. 

Taufiqurrahman berharap, agar UTM tidak menjadi "menara gading" unggul secara akademis, namun tidak memberikan kontribusi apa-apa terhadap masyarakat. Oleh karena itu tugas utama perguruan tinggi adalah melaksanakan tri dharma perguruan tinggi.

“Proses inovasi pembelajaran terus menerus disempurnakan, penelitian dan pengabdian terhadap masyarakat digalakkan. Semoga langkah-langkah UTM dapat menyesuaikan dengan dinamika masyarakat yang bergerak sangat cepat,” tutupnya. (*/nul)

Editor : Suryadi Arfa

Lowongan & Karir
Berita Populer
Berita Terbaru