KLIKJATIM.Com | Surabaya - Gubernur jatim KHofifah Indar Parawangsa bersama Kapolda Irjen Fadil Imran dan Pangdam Mayjend Widodo mengunjungi warga di Kelurahan Kedung Baruk, Kecamatan Rungkut Surabaya. Kunjungan ini sebagai bentuk motivasi terkait hasil rapid tes yang megharuskan 115 warga setempat melakukan karantina mandiri di rumahnya masing-masing.
[irp]
Selain 115 warga yang karantina mandiri, ada 21 warga Kedung Baruk yang telah dilakukan isolasi di sebuah hotel di Surabaya. Mereka ini yang hasil rapid test-nya dua kali reaktif dan sudah dilakukan tes swab PCR, tetapi masih menunggu hasil swab yang belum keluar.
Kampung ini menjadi geger karena temuan rapid tes dan masuk dalam klaster pabrik rokok HM Sampoerna. Sebab, banyak pegawai pabrik rokok yang tinggal di pemukiman tersebut. Total 136 warga Kedung Baruk yang merupakan gabungan pegawai PT HM Sampoerna dan warga sekitar menjadi terdampak.
Saat ini wilayah Kedung Baruk yang berada di Jalan Raya Kedung Baruk, Kelurahan Kedung Baruk telah dijadikan ‘Kampung Tangguh’ Cegah Covid-19 oleh Polrestabes Surabaya menggandeng Kodam V/Brawijaya dan Pemkot Surabaya. Rombongan Forkopimda Jatim ini langsung disambut petugas Satgas Covid-19 Kelurahan Kedung Baruk untuk dilakukan protokol kesehatan, yakni cek suhu tubuh dengan menggunakan thermo gun.
[irp]
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, kunjungan ke Kampung Tangguh Kedung Baruk ini merupakan bagian dari rencana Kapolda Jatim dan Pangdam V/Brawijaya yang akan membuat Kampung Tangguh dan Kampung Asistensi berbasis RT/RW, mengadopsi kampung tanggguh yang ada di Malang.
“Jadi, Kampung Tangguh ini langsung komandannya adalah Pak Wakapolda Jatim dan Karo OPS. Ini yang kita lihat ternyata daerah yang dipilih menurut saya sudah daerah-daerah yang berisiko tinggi. Jadi, bukan saja OTG di situ, tetapi sudah mereka yang reaktif, satu gang saja di Kedung Baruk tadi katanya ada 115 warga yang sudah rapid test-nya reaktif dan sudah ada 21 warga yang diisolasi,” kata Khofifah.
Baca juga: Gubernur Khofifah Padukan Solidaritas Sosial dan Pelestarian Lingkungan
Kampung Kedung Baruk ini, lanjut Khofifah sudah harus ada di dalam special treatment. Kalau bisa ada special treatment dan cepat diswab, Insya Allah besok rumah sakit darurat di Jalan Indrapura Surabaya sudah bisa beroperasi.
“Jadi, kalau sudah di swab dan hasilnya positif, maka harus dievakuasi. Hari ini isolasi mandiri mungkin kita nomorduakan, nomor satu harus dirawat di rumah sakit. Karena kalau sudah positif tentu harapannya ada treatment yang lebih khusus dan lebih serius serta lebih terukur,” ujarnya.
[irp]
Kapolda Jatim, Irjen Pol M Fadil Imran menambahkan bahwa kampung tangguh di Surabaya sesuai masukan Kapolrestabes rencananya ada sebanyak 107 kampung.
Baca juga: Hadirkan Pengalaman Berkendara Canggih dan Program Spesial Akhir Tahun
Namun, Polda bersama Kodam V/Brawijaya akan memberlakukan ini di seluruh Jatim, khususnya di daerah yang diketahui ada warganya yang dinyatakan positif Covid-19 dan PDP. Nantinya, akan dikoordinir oleh Kapolres dan Dandim yang bergandengan tangan untuk mendorong para kepada desa dan kepala dusun membetuk sebuah gugus tugas atau satgas di tingkat desa.
Ketua LPMK Kelurahan Kedung Baruk sekaligus Koordinator Satgas Covid-19 Kedung Baruk Surabaya, Sugiono yang mewakili warga mengaku sangat bangga sekali mendapat kunjungan Gubernur Jatim. Ini karena telah mendapatkan perhatian dari pemerintah. Sebab, karena apa yang dilakukan saat ini sudah mendapatkan perhatian dari pemerintah. Sementara ini, warga masih swadaya untuk dapur umum urusan makanan dari warga, RT dan RW.
"Belum ada bantuan dari Pemkot Surabaya untuk kegiatan yang kami lakukan. Sebenarnya kemarin Satgas Covid-19 di Kedung Baruk ini dibentuk dan melakukan pembatasan wilayah atas permintaan daripada Pemkot, karena di tempat kami ini adalah Klaster Sampoerna,” ujar Sugiono kepada wartawan.
Pihaknya mengaku sudah mengajukan permintaan bantuan kepada Pemkot Surabaya sejak 14 Mei 2020. Di mana sebelumnya telah dilakukan rapat koordinasi bersama di Kantor Kecamatan Rungkut, yang dihadiri oleh Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surabaya, Irvan Widyanto. (hen)
Editor : Redaksi