Dari Kebun ke Industri, PTPN I Bangun Ekosistem Kelapa di Banyuwangi

Reporter : Much Taufiqurachman Wahyudi
Penanaman perdana 10.269 bibit kelapa genjah di Afdeling Sidomulyo Kampe, Kebun Pasewaran, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi.

KLIKJATIM.Com | Banyuwangi — PT Perkebunan Nusantara I (PTPN I) secara resmi memulai langkah besar dalam mendukung program hilirisasi nasional dengan membangun ekosistem komoditas kelapa di Jawa Timur.

Langkah ini diawali dengan penanaman perdana 10.269 bibit kelapa genjah di Afdeling Sidomulyo Kampe, Kebun Pasewaran, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Selasa (23/12/2025).

Baca juga: Rapimda Pemuda Muhammadiyah, Pak Yes: Lahirkan Tokoh Perubahan dari Lamongan

Penanaman di atas lahan seluas 50,34 hektare ini diproyeksikan menjadi kebun percontohan (pilot project) yang akan menjadi acuan pengembangan kelapa secara masif di seluruh wilayah operasional PTPN I. Hadir dalam seremoni tersebut Direktur Utama PTPN I Teddy Yunirman Danas, Direktur Operasional Fauzi Omar, serta perwakilan dari Kementerian PPN/Bappenas.

Direktur Utama PTPN I, Teddy Yunirman Danas, menjelaskan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari agenda strategis perusahaan untuk mendiversifikasi dan mengintegrasikan sektor hulu ke hilir. Pada tahun 2025, PTPN I menargetkan total penanaman kelapa mencapai 550 hektare di berbagai daerah dengan menggandeng Riset Perkebunan Nusantara sebagai mitra ahli.

"Program ini menjadi langkah awal pengembangan komoditas kelapa yang terintegrasi dengan agenda hilirisasi perusahaan. Penanaman di Banyuwangi merupakan titik awal sebelum pengembangan diperluas ke wilayah lain," jelas Teddy Yunirman Danas.

Selain fokus pada aspek produksi, PTPN I juga mengusung misi pemberdayaan ekonomi lokal. Di wilayah Kampe, masyarakat yang terbiasa mengolah nira menjadi gula merah secara tradisional akan dilibatkan dalam skema kemitraan.

Baca juga: ASN Sumenep Dilarang Pakai Mobil Dinas Buat Wisata, Nekat Melanggar Bakal Disanksi

PTPN I menyiapkan pola di mana masyarakat melakukan panen dan pengolahan, sementara perusahaan berperan sebagai pembeli siaga (offtaker) dengan skema bagi hasil 70 persen untuk masyarakat dan 30 persen untuk perusahaan.

Direktur Operasional PTPN I, Fauzi Omar, menambahkan bahwa luas area tanam di Banyuwangi akan ditingkatkan secara bertahap hingga mencapai 200 hektare. Varietas yang ditanam meliputi Kelapa Genjah Merah Bali, Genjah Kuning Nias, hingga Genjah Entog Kebumen, yang diprediksi akan mulai berproduksi dalam tiga hingga empat tahun ke depan.

Langkah transformatif PTPN I ini mendapat respons positif dari Sekretaris Jenderal Satgas Perencanaan dan Percepatan Hilirisasi Kementerian PPN/Bappenas, Prof. Bayu Dwi Apri Nugroho. Ia menilai ketersediaan bahan baku yang dikelola dengan baik adalah kunci keberhasilan industri hilir.

Baca juga: Antisipasi Cuaca Ekstrem, PLN Siagakan 69 Ribu Personel Amankan Pasokan Listrik Nataru

"Penyediaan lahan dan bahan baku merupakan faktor kunci keberhasilan hilirisasi. Kami juga melihat peluang integrasi pengembangan kelapa dengan komoditas lain melalui konsep agroforestri, sehingga mampu memberikan nilai tambah yang lebih luas bagi sektor perkebunan," ungkap Prof. Bayu.

Melalui pengembangan ekosistem ini, PTPN I tidak hanya berupaya memperkuat ketahanan pangan nasional melalui komoditas kelapa, tetapi juga membuka ruang bagi pengembangan komoditas lain seperti kopi, kakao, dan karet dalam satu kawasan yang terintegrasi dan berkelanjutan.

Editor : Fatih

Lowongan & Karir
Berita Populer
Berita Terbaru