KLIKJATIM.Com | Surabaya – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, meminta seluruh satuan pendidikan, khususnya Dinas Pendidikan Jatim, untuk memastikan keamanan pasokan listrik dan kestabilan jaringan internet menjelang pelaksanaan Tes Kompetensi Akademik (TKA) yang dimulai pada Senin (3/11).
Instruksi ini disampaikan Gubernur Khofifah usai meninjau langsung pelaksanaan TKA tahap pertama hari pertama di SMAN 6 Surabaya. Hasil TKA ini dapat menjadi dasar pertimbangan bagi siswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi, terutama melalui jalur prestasi.
"Hari ini anak-anak jenjang SMA/SMK/MA akan melaksanakan TKA. Faktor teknis pasokan listrik harus aman juga jaringan internetnya, dua hal ini saya rasa sangat penting," ujarnya (3/11).
Khofifah menjelaskan bahwa kesiapan teknis sangat berpengaruh pada konsentrasi dan mental siswa.
Oleh karena itu, ia menginstruksikan Dinas Pendidikan Jatim untuk melakukan langkah antisipatif dengan memastikan ketersediaan cadangan daya berupa genset di seluruh sekolah pelaksana TKA dan jaringan internet yang stabil dari provider pendukung.
"Faktor teknis seperti listrik dan jaringan internet sangat berpengaruh, jangan sampai di tengah pelaksanaan TKA dua hal ini tidak firm, maka akan sangat berpengaruh pada mental dan konsentrasi anak-anak kita," kata Khofifah.
TKA diatur dalam Permendikdasmen Nomor 9 Tahun 2025. Tes ini bersifat opsional dengan tujuan mengukur capaian akademik dan menjadi referensi seleksi masuk perguruan tinggi, khususnya jalur prestasi.
Baca juga: Gubernur Khofifah : Ekonomi Jatim Triwulan III 2025 Tumbuh 1,70%
Pelaksanaan TKA di Jatim melibatkan peserta sebanyak 390.186 siswa dari 4.323 satuan pendidikan. Dengan rincian peserta ada 171.502 siswa SMA, 218.401 siswa SMK, 283 siswa SLB, dan 16.326 peserta Paket C.
TKA dilaksanakan dalam tiga gelombang dimana gelombang I digelar pada 3 November (Mapel Wajib) dan 4 November (Mapel Pilihan). Sedangkan gelombang II pada 5 November (Mapel Wajib) dan 6 November (Mapel Pilihan). Sedangkan gelombang Khusus pada 8–9 November (untuk peserta pendidikan nonformal/Paket C).
Mata pelajaran wajib mencakup Matematika, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris. Sementara mata pelajaran pilihan mencakup berbagai bidang, mulai dari Fisika, Kimia, Ekonomi, Sosiologi, hingga Proyek Kreatif dan KWU.
Selain kesiapan teknis, Gubernur Khofifah juga menekankan pentingnya kesiapan mental siswa. Ia berpesan agar siswa tidur yang cukup, tenang, dan mengerjakan tes dengan jujur dan percaya diri.
"Pesan saya untuk anak-anakku siswa SMA SMK, kerjakan TKA dengan jujur ya nak, hasil TKA ini akan menjadi potret dari kompetensi yang didapatkan anak-anak," lanjutnya.
Khofifah juga mengingatkan peran vital orang tua. "Satu lagi yang paling penting, doa orang tua. Anak-anak belajar maksimal, orang tua bantu dengan doa, insyaallah itu nanti akan ketemu," pungkasnya.
Editor : Fatih