Anggaran Turun Tajam, Pemkab Sumenep Alokasikan Rp7,7 Miliar untuk Perbaikan 17 SD Rusak

klikjatim.com
ILUSTRASI. Sejumlah siswa tetap mengikuti pelajaran di ruang kelas meski atap sekolah tampak bolong dan rusak. (doc. Istimewa/KLIKJATIM.Com)

KLIKJATIM.Com | Sumenep – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur, mengalokasikan dana sebesar Rp7,7 miliar untuk merehabilitasi 17 Sekolah Dasar (SD) yang mengalami berbagai tingkat kerusakan. Anggaran ini disiapkan untuk mengatasi kerusakan sarana pendidikan di wilayah daratan maupun kepulauan.

Kepala Bidang Pembinaan SD Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep, Ardiansyah Ali Sochibi, menjelaskan bahwa anggaran tersebut akan digunakan untuk perbaikan yang mencakup kerusakan ringan, sedang, hingga berat.

Baca juga: Pulihkan Trauma Pascabencana, Puluhan Relawan Pegawai PLN Dampingi Warga Aceh

Ardiansyah menyebutkan, perbaikan akan difokuskan pada sarana penunjang kegiatan belajar mengajar. Ruang kelas menjadi prioritas terbesar, disusul perbaikan pada ruang guru dan toilet.

Baca Juga ; Kasus Kusta di Sumenep Turun Drastis Menjadi 150 Pasien, Dinkes Ingatkan Pentingnya Disiplin Berobat
“Anggaran ini untuk perbaikan 17 SD yang kondisinya bermacam-macam, ada yang rusak ringan, sedang, hingga rusak berat,” terangnya, Sabtu (3/10).

Dari total 17 sekolah yang diperbaiki, sebagian di antaranya mendapat dukungan dari pemerintah pusat. Sebanyak sembilan sekolah akan ditangani melalui program Dana Alokasi Khusus (DAK).

Baca juga: Tetap Melayani di Hari Libur, Masyarakat Serbu Kantor Pertanahan di Hari Pertama Nataru

Meskipun perbaikan terus berjalan, Ardiansyah mengungkapkan bahwa anggaran perbaikan sekolah tahun ini jauh lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya.

Pada tahun 2024, total anggaran yang digelontorkan untuk pembangunan dan rehabilitasi sarana pendidikan mencapai Rp64 miliar.

Baca Juga : Polda Jatim Tetapkan Tersangka Dugaan Pemalsuan SHM Pantai Tapakerbau Sumenep
“Dana tahun lalu berasal dari kombinasi DAK sekitar 80 persen dan APBD 20 persen. Tahun ini menurun cukup drastis,” jelasnya.

Baca juga: Distribusi MBG Sumenep Selama Libur Semester Dinilai Tak Merata, Koordinasi SPPG Jadi Sorotan

Penurunan anggaran yang signifikan tersebut, menurutnya, disebabkan oleh keterbatasan fiskal daerah serta kebijakan efisiensi yang diberlakukan oleh pemerintah pusat.

“Sekarang anggaran lebih terbatas karena ada program penghematan juga. Jadi mau tidak mau, tahun ini kita hanya bisa fokus pada 17 sekolah itu,” pungkas Ardiansyah. (yud) 

Editor : Hendra

Lowongan & Karir
Berita Populer
Berita Terbaru