KLIKJATIM.Com | Jember – Warga Dusun Darungan Selatan, Desa Jubung, Kecamatan Sukorambi, Jember, dikejutkan dengan penemuan jasad bayi laki-laki di aliran Sungai Bedadung pada Sabtu (6/9/2025) sekitar pukul 14.00 WIB. Jasad bayi tersebut ditemukan tersangkut di bebatuan oleh seorang warga yang hendak mandi.
Penemuan ini pertama kali diketahui oleh Ahmad, seorang warga setempat. Ia melihat benda mencurigakan yang tersangkut dan segera melaporkannya kepada Ketua RW 9 Dusun Darungan Selatan, Mursyid.
Baca juga: Jelang Nataru 2026, Pemkab Lamongan Gelar HLM untuk Perkuat Sinergi Pengendalian Inflasi
"Awalnya Ahmad yang menemukan. Dia lapor ke saya, katanya ada bayi hanyut. Setelah dicek bersama warga, ternyata benar ada bayi tersangkut batu di sungai," jelas Mursyid.
Baca Juga : Diduga Akibat Korsleting Listrik, Dapur di Lantai Dua Rumah Warga Jember TerbakarWarga segera bergotong royong mengevakuasi jasad bayi. Karena tidak ada kain atau plastik di lokasi, jasad bayi diangkat menggunakan daun talas, lalu dibawa ke rumah Ahmad sebelum diserahkan kepada pihak berwajib.
Baca juga: Pemkab Bangkalan Bangun Sekolah Berpikir Kritis Lewat Program Pelatihan Deep Learning
Menurut Mursyid, kondisi bayi diperkirakan baru lahir karena tali pusarnya masih menempel. Namun, jasadnya sudah mulai membusuk, yang diduga telah hanyut selama dua hingga tiga hari.
"Jenis kelaminnya laki-laki. Waktu ditemukan posisinya miring seperti mayat yang dikubur. Ada luka lecet di tubuhnya karena mungkin terbentur bebatuan," tambahnya.
Baca juga: Perluas Jangkauan Penerima Manfaat, Dapur MBG Yayasan Barisan Garuda Muda di Sreseh Resmi Diresmikan
Kapolsek Sukorambi, AKP Sudarsono, membenarkan penemuan jasad tersebut. Pihaknya kini tengah melakukan penyelidikan untuk mengidentifikasi orang tua bayi dan mencari tahu penyebab pasti mengapa bayi tersebut bisa hanyut di sungai.
Baca Juga : Gudang Perkakas UIN KHAS Jember Terbakar, Diduga Akibat Korsleting Listrik"Saat ini jenazah bayi sudah dibawa ke RSUD dr. Soebandi Jember untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," kata Sudarsono. (yud)
Editor : Muhammad Hatta