Aglomerasi Wilayah Investasi di Lamongan Sangat Strategis, Bupati Yuhronur Efendi Ungkap Potensi dan Kesiapan Infrastruktur

klikjatim.com
Kegiatan gathering investasi di Pendopo Lokatantra pada Rabu (25/6) pagi.

KLIKJATIM.Com | Lamongan – Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, menegaskan bahwa aglomerasi wilayah investasi di Kabupaten Lamongan memiliki posisi yang sangat strategis. Hal ini disampaikan saat membuka kegiatan gathering investasi di Pendopo Lokatantra pada Rabu (25/6) pagi.

Strategi yang dimaksud adalah pemerataan wilayah investasi yang disesuaikan dengan potensi masing-masing daerah, bukan hanya terpusat di satu wilayah.

Baca juga: Perdana, Pemkab Lamongan Integrasikan Dua Program Nasional: KDMP Suplai Kebutuhan Program MBG

"Lamongan memiliki daya tarik investasi yang tinggi. Selain aglomerasi wilayah yang strategis, Lamongan juga memiliki potensi yang baik secara geografis, mulai dari pertanian, perikanan, peternakan, dan lainnya. Saat ini, sisa lahan yang masih bisa dimanfaatkan untuk Kawasan Peruntukan Industri adalah ± 6.128,48 hektare yang tersebar di wilayah utara, tengah, dan selatan," tutur Bupati Yuhronur Efendi, atau akrab disapa Pak Yes.

Baca Juga : Gebyar PAUD Lamongan Resmi Dibuka, Pemkab Dukung Penuh Program Wajar 13 Tahun dan Cetak Generasi Hebat

Sebagai contoh, di wilayah utara Lamongan diarahkan untuk kawasan perikanan tangkap, peruntukan industri, dan permukiman. Sementara itu, wilayah tengah diarahkan untuk kawasan permukiman dan peruntukan industri (skala UMK dan menengah). Adapun wilayah selatan fokus pada kawasan permukiman, pertanian, dan peruntukan industri (pendukung kegiatan pertanian).

Tidak hanya itu, Pemerintah Kabupaten Lamongan juga menyiapkan infrastruktur yang memadai sebagai pendukung investasi. Infrastruktur yang baik diyakini akan meningkatkan ketertarikan investor dan memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Lamongan.

Terlebih lagi, Kabupaten Lamongan merupakan bagian dari Gerbang Kertosusila (Gresik-Bangkalan-Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo-Lamongan), yang merupakan daerah industri yang disiapkan sebagai konektivitas transportasi umum dalam rangka mengantisipasi pertumbuhan ekonomi di masa depan. Saat ini, Jawa Timur juga mengusung konsep Gerbang Nusantara Baru sebagai pusat ekonomi baru.

Baca Juga : Offline Session Megpreneur 2025: Bekali Motivasi Hingga Strategi Bisnis untuk Wirausaha Muda Lamongan

Baca juga: Lahirkan Generasi Emas Lamongan, Bupati Yes Buka Kompetisi Futsal Pelajar untuk Jaring Atlet Berbakat

Pada tahun 2024, Kabupaten Lamongan berhasil menduduki 10 besar se-Jawa Timur dalam capaian realisasi investasi, dengan kontribusi 2,4 persen. Realisasi investasi Kabupaten Lamongan Tahun 2024 mencapai Rp2,138 triliun. Angka ini terus bertambah dari tahun ke tahun, di mana pada tahun 2023 realisasi investasi Lamongan menempati angka Rp1,979 triliun.

Tercatat hingga saat ini, ada 214 Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) berskala besar, 107 PMDN menengah, dan 36 Penanaman Modal Asing (PMA) di Lamongan.

Pada kesempatan yang sama, Bupati Yuhronur Efendi memberikan penghargaan kepada perusahaan yang mencapai realisasi investasi tertinggi, yaitu PT Kebun Tebu Mas yang bergerak di industri gula pasir, dengan realisasi investasi sebesar Rp7 triliun. Penghargaan juga diberikan kepada perusahaan yang menyampaikan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) dengan tingkat kepatuhan tinggi, yang diterima oleh PT QL Hasil Laut di bidang industri pembekuan ikan.

Baca Juga : Peringati Hari Jadi ke-456, Pemkab Lamongan Gelar Khitan Massal untuk 103 Anak

Baca juga: Lanjutkan Perjuangan Pahlawan Melalui Program Prioritas, Bupati Yes: Berjuang dengan Ilmu, Empati, dan Pengabdian

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Lamongan, Hamdani Azahari, mengungkapkan bahwa gathering investasi yang mengusung tema "Menjemput Investasi Upaya Peningkatan Ekonomi" menjadi wadah diskusi dan kolaborasi antara investor dengan pemerintah daerah. Ia mengakui bahwa di tengah situasi ekonomi yang tidak menentu, tidak mudah untuk menarik investor.

Oleh karena itu, selain menyiapkan infrastruktur dan aglomerasi wilayah yang strategis, komitmen Pemerintah Kabupaten Lamongan dalam memudahkan dan menjamin akuntabilitas perizinan harus terus ditingkatkan.

Senada dengan hal tersebut, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Timur, Dyah Wahyu Ermawati, menyampaikan bahwa harus ada strategi dan kebijakan dalam mewujudkan pelayanan perizinan investasi daerah secara inklusif, berbasis digital, dan berkelanjutan. (yud) 

Editor : Rozy

Lowongan & Karir
Berita Populer
Berita Terbaru