KLIKJATIM.Com | Surabaya – PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS), pengembang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), meraih penghargaan atas perannya dalam mendorong pertumbuhan sektor industri nasional.
Penghargaan tersebut diberikan oleh Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak dan diterima Direktur HR dan Logistik PT BKMS, Agung P. Guritno, dalam sebuah acara di Whizz Lux Hotel Surabaya, Rabu (23/4).
Baca juga: AKR Targetkan Investasi di JIIPE Rp 238 triliun dan Serapan Tenaga Kerja Hingga 200 Ribu Orang
Penghargaan ini menjadi pengakuan atas kontribusi signifikan JIIPE sebagai motor penggerak investasi industri. Sejak ditetapkan sebagai KEK pada tahun 2021, kawasan ini telah berhasil menarik investasi sebesar Rp52 triliun. Pemerintah bahkan menargetkan total investasi di JIIPE dapat mencapai Rp250 triliun dari investor asing.
“Kami optimis target ini akan tercapai, mengingat keunggulan infrastruktur dan kemudahan yang ditawarkan di kawasan, termasuk akses pelabuhan, konektivitas wilayah, serta fasilitas air, listrik, dan gas,” jelas Agung.
Baca juga: Tingginya Investasi di JIIPE Dongkrak Daya Saing Jawa Timur
Salah satu pencapaian besar JIIPE adalah hadirnya smelter milik PT Freeport Indonesia sebagai anchor tenant dengan lahan seluas 100 hektare dan nilai investasi mencapai 3 miliar dolar AS. Smelter tersebut sudah beroperasi pada akhir 2024.
Hingga akhir 2024, sebanyak 24 perusahaan telah bergabung di kawasan industri JIIPE, lima di antaranya merupakan tenant besar seperti Smelter Haliliang, Hebang, Xin Yi Solar, Xin Yi Glass, Antam, . Diresmikan sebagai KEK melalui PP No. 71 Tahun 2021, JIIPE mengembangkan kawasan industri seluas 1.761 hektare, pelabuhan 406 hektare, dan kawasan residensial 800 hektare.
Baca juga: Kinerja AKR Corporindo (AKRA) Tumbuh di Kuartal III-2025
Dengan kluster industri meliputi logistik, metal, energi, kimia, dan teknologi, JIIPE semakin mengukuhkan diri sebagai kawasan industri strategis yang terintegrasi dengan pelabuhan laut dalam berstandar internasional. (ris)
Editor : Much Taufiqurachman Wahyudi