KLIKJATIM.Com | Bojonegoro - Pengunjung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumberejo Bojonegoro merasakan guncangan gempa bumi hingga pusing saat menunggu keluarganya yang ada di RSUD setempat. Nampak para pengunjung langsung berserakan keluar agar aman.
Dari pantauan di lokasi, puluhan pengunjung dan bahkan ada pasien juga keluar dan menunggu hingga beberapa menit agar situasi aman. Setelah beberapa menit, ternyata ada gempa bumi yang berada di pesisir pantai Tuban.
Baca juga: Pemkab Bojonegoro Matangkan Raperda Kawasan Tanpa Rokok Lewat FGD
Dari data informasi yang dihimpun dari situs resmi BMKG gempa bumi Tuban memiliki kekuatan 6.0 SR. Adapun titik gempa berada di 132 KM timur laut Tuban, atau berada di laut Jawa, dengan kedalaman 10 km. Gempa tersebut terjadi pada tanggal 22 Maret 2024 pukul 11:22:45 WIB.
Zahroh (26), salah satu pengunjung RSUD Sumberejo yang merasakan gempa mengatakan, saat itu dirinya sedang mengantri obat dengan beberapa orang, namun saat mengantri tiba-tiba ada yang bergerak sehingga mengakibatkan pusing.
Baca juga: Siaga Harga Naik! TPiD Bojonegoro Siapkan Operasi Pasar dan Pengawasan Ketat
"Gerakannya sangat kuat, sangat pusing, dan orang-orang pun juga langsung lari menuju depan RSUD," katanya saat dikonfirmasi klikjatim.com Jum'at (22/3/2024).
Menurutnya, saat itu kira-kira getaran tersebut ada 30 detik lebih dan puluhan orang berlari menuju depan rumah sakit. "Semua keluar mas, dan Alhamdulillah tidak ada korban jiwa," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Gempa terasa di sebagianbesar wilayah pesisir Utara Jawa Timur pada Jumat (22 Maret 2024) sekitar pukul 11.22. Sejumlah wilayah yang merasakan gempa di antaranya Kota Gresik, Lamongan, Tuban hingga Surabaya dan Sidoarjo.
Berdasarkan laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), titik gempa terjadi di Utara Pulau Jawa yakni di , Lok:5.74 LS,112.32 BT atau di 132 km Timur Laut Kabupaten Tuban Jawa Timur. Pusat gempa berkekuatan 6.0 skala richter tersebut berada di kedalaman 10 Km. Namun demikian, gempa dilaporkan tidak berpotensi tsunami. (ris)Editor : M Nur Afifullah