Gubernur Khofifah Tanam Padi Inpari 32 di Ngawi, Produktifitas Saat Panen Bisa Capai 9 Ton

klikjatim.com

KLIKJATIM.Com | Ngawi - Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menggalakkan aksi Gerakan Percepatan Tanam Padi di Desa Dempel, Kecamatan Geneng, Kab. Ngawi, Minggu (24/4/2022). Percepatan tanam padi sengaja digalakkan sebagai upaya membangun ketahanan dan kedaulatan pangan nasional.

"Percepatan tanam ini kita galakkan untuk menjaga produksi padi di Jatim tetap tinggi serta mewujudkan ketahanan dan kedaulatan pangan nasional," ungkap Khofifah.

Baca juga: Khofifah Tinjau Gereja Bersama Forkopimda, Pastikan Natal 2025 di Jatim Berlangsung Aman dan Damai

Pemilihan Varietas padi Inpari 32 yang ditanam ini pun memiliki tujuan khusus, yakni diharapkan bisa meningkatkan hasil produksi panen dengan potensi kemampuan produksi sekitar 9 ton per hektar.

Fakta bahwa Jatim sebagai penyumbang produksi nomor satu nasional juga menjadi pemicu agar tetap terjaga. Khofifah menyebut, Produksi padi Jatim tahun 2020 dan 2021, berturut-turut menjadi yang tertinggi se Indonesia dengan total produksi mencapai masing-masing 9.9 juta ton dan 9,74 juta ton Gabah Kering Giling (GKG).

Khofifah mengaku dirinya sudah sering bertemu dengan petani-petani muda di Ngawi yang memiliki Laboratorium sendiri untuk membangun kultur jaringan secara mandiri.

"Hadirnya petani milenial menjadi sangat penting. Kreativitas yang luar biasa dari petani milenial Ngawi harus di support dari kemudahan mereka untuk mengakses berbagai regulasi yang menjadi persyaratan untuk mengekspor produknya," tuturnya.

Tidak hanya potensi Petani Milenial, Ngawi sendiri tercatat sebagai daerah penghasil padi tertinggi kedua di Jatim yaitu 786 ribu ton/GKG, dengan luas panen 128.738 Ha. Jika dibandingkan dengan Lamongan di posisi teratas dengan produksi 792 ribu ton/ GKG dengan luasan panen 138.450 Ha maka Ngawi memiliki produktivitas padi yang lebih bagus  daripada daerah yang lain di Jatim.

Dengan memperhatikan potensi tersebut, maka saat ini  Jatim sudah harus bisa meningkatkan kualitas produksi beras masuk pada kualifikasi beras organik kualitas  Premium yang bisa masuk global market yang lebih luas. Tentunya tetap dengan dukungan penuh dari pemerintah  pusat utamanya kemudahan sertifikasi pada jenis atau varian tertentu.

Baca juga: Komitmen Kelola Hutan Rakyat Berkelanjutan, Gubernur Khofifah Raih Apresiasi FSC Asia Pacific

"Salah satu kualifikasi yang harus dipenuhi saat mengekspor produk hortikultur adalah sertifikasi lahan dan sertifikasi bibit. Inilah pentingnya kita melakukan berbagai pendampingan di lapangan untuk menemukan sinergitas dari hal yang kita lakukan bersama," jelasnya.

Sementara Bupati Ngawi menyampaikan terima kasih atas perhatian yang diberikan oleh Pemprov Jatim. Dengan potensi luasan lahan dan produksi padi di Ngawi dirinya optimis akan terus terjadi peningkatan di masa depan.

"Kami akan terus berupaya untuk meningkatkan produksi padi di Kab. Ngawi," ungka Bupati Ony Anwar Harsono.

"Petani milenial kita di sini sudah sangat luar biasa. Didukung juga dengan Peraturan Bupati, diharapkan masa tanam bisa semakin cepat dan tanah kembali subur dan tidak ketergantungan dengan pupuk kimia sintesis," pungkasnya.(mkr) 

Baca juga: Pemprov Jatim Gelontorkan Sembako Murah Untuk Kontrol Harga Pangan

Editor : Redaksi

Lowongan & Karir
Berita Populer
Berita Terbaru