Dalami Peristiwa Ledakan Petasan di Ponorogo, Polisi Gelar Olah TKP

klikjatim.com
Pihak kepolisian melakukan olah TKP petasan meledak. (Fauzy Ahmad/klikjatim.com)

KLIKJATIM.Com | Ponorogo – Polisi melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di lokasi meledaknya petasan di Desa Sambilawang, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo, Selasa (5/4/2022) pagi. Ada dua lokasi yang menjadi titik olah TKP.

Lokasi pertama adalah tempat petasan itu meledak. Kemudian, titik kedua di rumah yang diduga untuk membuat petasan. 

Baca juga: Plt. Bupati Lisdyarita Pastikan Pemerintahan Ponorogo Tetap Berjalan Normal di Tengah Proses Hukum Bupati Sugiri

"Kami sampaikan tadi malam dapat informasi ada ledakan petasan di TKP ini. Tadi malam sudah giat penyelidikan, hari ini cek TKP," ujar Kasat Reskrim Polres Ponorogo, AKP Jeifson Sitorus. 

Dia menjelaskan pelaksanaan olah TKP untuk memastikan informasi yang telah didapat dalam proses penyelidikan. "Kami kumpulkan alat bukti untuk menetapkan tersangka," katanya. 

Mantan Kasat Reskrim Polres Batu ini juga menerangkan bahwa korban mengalami luka pada jari tangan kanan. Di lokasi telah ditemukan 2 petasan. 

Baca juga: KPK Sita Uang Rp500 Juta dalam OTT Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko

"Hanya satu yang meledak. Ditemukan di TKP ada petasan yang belum meledak," jelas Jeifson saat di lokasi olah TKP. 

Lebih lanjut polisi juga menemukan sejumlah bahan di tempat yang diduga sebagai lokasi pembuatan petasan. Antara lainnya sumbu, peledak dan obat petasan. 

Baca juga: KPK OTT Bupati Ponorogo Terkait Dugaan Korupsi Promosi Jabatan

"Juga ada barang bukti yang dibakar untuk menghilangkan jejak. Seperti bukti pengiriman obat peledak," pungkasnya. 

Sebelumnya, insiden ledakan petasan atau mercon memakan korban. Jari seorang pemuda hancur dan harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Harjono. Korban adalah bernama Iqbal (22), warga Desa Sambilawang, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo. (nul)

Editor : Fauzy Ahmad-klikjatim.com

Lowongan & Karir
Berita Populer
Berita Terbaru