KLIKJATIM.Com I Pasuruan - Kementerian Sosial (Kemensos) memberikan santunan bagi keluarga ahli waris korban kerusuhan di Cafe Double O Kota Sorong, Papua Barat, yang menewaskan belasan orang pada Januari lalu.
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menyerahkan santunan bagi 3 keluarga ahli waris warga Kota Surabaya dan melanjutkan penyerahan santunan bagi 1 orang ahli waris warga Desa Jatisari, Kabupaten Pasuruan, Senin (7/3/2022).
Baca juga: Pak Yes Dampingi Penyerahan Bantuan Rumah bagi Korban Kebakaran di Sukomulyo
Total bantuan yang diserahkan Risma adalah 4 keluarga. Diantaranya, Desra Wahyudi Achiruluis, (39), dengan ahli waris adik, Wagiati Siswinarni warga Siwalankerto, Surabaya, lalu Yandra Firman, 34 tahun, dengan ahli waris istri dan 1 orang anak usia 1 tahun warga Banyu Urip, Surabaya. Christian Wahyu, 35 tahun, dengan ahli waris orang tua kandung, korban belum menikah, warga Gubeng Masjid, Surabaya. Dan Machfud Basuni, laki-laki, 40 tahun, dengan ahli waris ayahnya, warga Jatisari, Kabupaten Pasuruan.
Mensos menyerahkan santunan bagi masing-masing ahli waris Rp 15 juta sehingga total santunan sebesar Rp 60 juta. Selain santunan, Mensos juga memberikan bantuan sembako, dan bagi anak korban diberikan laptop untuk mendukung kegiatan sekolah, serta mainan bagi anak yang masih balita.
Sebelumnya, pihak aparat penegak hukum mengungkapkan kronologi kebakaran di tempat hiburan malam Double O Sorong berawal dari bentrokan antar kedua kelompok pemuda yang terjadi pada Senin (24/1/2022) sekitar pukul 23.00 WIT dan bentrok susulan Selasa (25/1/2022).
Dampak dari bentrokan tersebut bangunan dan segala fasilitas yang ada dalam area kafe terbakar hingga menewaskan belasan orang.
Penyerahan santunan oleh Mensos untuk 4 keluarga ahli waris kerusuhan di Cafe Double O Kota Sorong, Papua Barat merupakan bukti nyata pemerintah hadir di tengah-tengah masyarakat.
"Terima kasih sudah datang dan memberikan bantuan kepada keluarga kami di desa," kata Ahmad saat ditemui di rumahnya.
Mensos menyerahkan bantuan uang tunai sebesar Rp 15 juta untuk keluarga korban. Selain itu, secara pribadi, Risma juga memberikan bantuan laptop untuk anak pertama korban, dan mainan untuk anak kedua korban.
"Ini bantuan pemerintah pertama yang kami dapatkan. Terima kasih atas perhatian dan kepedulian terhadap keluarga," sambung Rosi, adik korban.
Baca juga: Jelang Tahun Baru 2026, Arus Penyeberangan Kalianget Mulai Ramai
Dia menceritakan, anak - anak ini akhirnya menjadi yatim piatu. Setahun yang lalu, istri kakaknya ini meninggal dunia akibat sakit.
"Ya sekarang yang merawat bapak sama ibu di sini. Mereka sudah tidak punya orang tua," tambah Rosi.
Menurut dia, bantuan dari Mensos ini akan digunakan untuk biaya sekolah dan operasional anak - anak kakaknya ke depan.
Dia menceritakan, kakaknya ini dalam perjalanan tour bersama grup musiknya. Kebetulan, memang ada job di Sorong di tempat itu.
Rencananya, lima hari setelah kejadian itu dijadwalkan ke Batam untuk melanjutkan tour bersama grup musiknya. Sayangnya, takdir berkata lain.
Baca juga: Puluhan Jabatan Eselon di Sumenep Masih Kosong, Pemkab Bergantung pada Pelaksana Tugas
"Saya waktu dengar kabar ya tidak percaya. Tapi memang itu faktanya. Kakak saya, pemain drum dan memang sering tour ke luar kota," paparnya.
Mensos Risma tak banyak memberikan pernyataan. Ia hanya berpesan kepada orang tua korban untuk menjaga anak - anak korban.
"Dampingi mereka untuk tumbuh dan berkembang. Kami akan usulkan untuk bisa mendapatkan beasiswa atau jaminan biaya untuk sekolah sampai kuliah," kata Risma.
Setelah itu, Risma menyerahkan mainan dan laptop ke anak - anak korban. Tak lama, Risma berpamitan dan meninggalkan rumah keluarga korban kerusuhan. (bro)
Editor : Redaksi