Arek Cilik Pegiat Lingkungan Asal Gresik Kirim Surat Jokowi, Minta Impor Sampah Dihentikan

klikjatim.com
Aeshnina Azzahra Aqulani, aktifis lingkungan cilik asal Gresik yang mengirimkan surat kepada Presiden Jokowi.

KLIKJATIM.Com | Gresik—Masifnya peredaran pembuangan sampah impor di bantaran sungai Brantas, membuat pegiat lingkungan cilik asal Gresik Aeshnina Azzahra Aqulani kembali surati Presiden Joko Widodo. Dalam suratnya, Aeshnina meminta prisiden mencegah pembuangan sampah impor.

Dalam suratnya, Aeshnina menulis tentang hasil penelitiannya, bahwa air Sungai Brantas, Kali Porong, Kali Surabaya, Kali Marmoyo, telah mengandung mikroplastik.

Baca juga: Pengesahan Perpres Publishers Rights Bisa Jadi Pembuka Jalan Negosiasi Bisnis yang Fair Bagi Perusahaan Pers dengan Google Dkk

Aeshnina juga melihat bagaimana industri membuang limbahnya yang berwarna putih, hitam pekat dan mempengaruhi warna air sungai. Yang besaran kandungannya digunakan untuk bahan baku PDAM, dan lahan pertambakan jelas terpengaruh. Sementara itu ikan ikan disungai telah mengandung mikroplastik bahkan didalam tubuh manusia sekalipun. 

“Kami tidak mau menanggung beban pencemaran yang disebabkan oleh generasi saat ini, kami punya hak hidup di lingkungan yang bersih dan sehat,” ucap Aeshnina Azzahra Aqulani asal Desa Krajan, Kecamatan Wringinanom, Kabupaten Gresik, Jumat (10/2/2022).

Baca juga: Presiden Jokowi Meriahkan Peresmian Pasar Induk Among Tani yang Fasilitas dan Sistem Transaksinya Didukung Bank Jatim

Harapan putri dari Aktivis lingkungan Ecoton Prigi Arisandi ini, pemerintah Indonesia jangan hanya mementingkan infrastruktur tetapi juga lebih memperhatikan lingkungan demi generasi penerus selanjutnya.

“Pabrik kertas di Indonesia membutuhkan sampah kertas yang bersih atau tidak tercampur untuk didaur ulang menjadi kertas, karton, koran,dan kardus. Pabrik kertas membeli sampah kertas dari luar negri, karena sampahnya sudah di pilah sejak dari rumah,” ungkap Aeshnina.

Baca juga: Presiden Joko Widodo Resmikan Ekspansi Pabrik PT Smelting, Smelter Pertama PTFI di Gresik

Dan patut disayangkan para negara eksportir seperti Amerika, Kanada, Australia dan negara-negara Eropa mereka menyelundupkan sampah plastik kotor mereka kedalam sampah kertas yang akan dikirim ke Indonesia. Setelah pabrik kertas mengambil sampah kertasnya sampah plastik impor dibuang didesa-desa disekitar pabrik kertas. 

“Desa Bangun Mojokerto menjadi tempat pembuangan sampah plastik impor terbesar di Jawa Timur, para penduduk desa memilah sampah plastik impor yang laku dijual dan yang tidak laku dijual. Sampah plastik impor yang laku dijual atau yang bisa didaur ulang dijual ke pabrik daur ulang plastik untuk dijadikan pelet plastik kemudian dikirim ke Cina, tapi proses daur ulang plastik sangatlah kotor, sampah plastik impor dicuci dengan air sungai atau air sumur kemudian limbahnya dibuang kesungai tanpa adanya pengolahan limbah cair sehingga limbah pabrik daur ulang mencemari sungai dan membunuh ikan-ikan di Sungai,” papar Nina.(mkr) 

Editor : Redaksi

Lowongan & Karir
Berita Populer
Berita Terbaru