Gubernur Khofifah : Gapoktan di Jatim Butuh Dryer

klikjatim.com

KLIKJATIM.Com | Surabaya - Kendati Jatim menjadi penghasil padi terbesar di Indonesia dengan total 9.91 juta ton GKG, namun nyatanya masih ada sejumlah persoalan di sektor pertanian.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, produksi padi di Jatim sebagian besar masih menjadi beras medium, belum premium. Sebab, kandungan air dalam beras yang masih tinggi.

Baca juga: MPM Honda Jatim Gelar Night Ride Bareng Komunitas Malang-Blitar, Uji Performa Vario 125 di Malam Hari

Tidak hanya itu, menurut Khofifah, masih banyak juga gapoktan yang belum memiliki dryer. "Ketika kandungan air tinggi kemudian dia diproses menggunakan penggilingan biasa maka berasnya remuk. Jadi kita butuh dryer dan RMU untuk jadi beras premium," ujar Khofifah, Rabu (2/2/2022).

Khofifah menyebut, hal penting yang harus diperhatikan adalah soal hilirisasi produk pertanian. Mengingat UMKM adalah backbone ekonomi Jatim. Untuk itu, ia meminta pelaku UMKM terutama dari sektor pertanian terus melakukan transformasi digital.

Baca juga: Gubernur Khofifah Dampingi Kapolri Ziarah dan Peletakkan Batu Pertama Rumah Singgah dan Museum Marsinah

"Apalagi Jack Ma, Founder Alibaba, menyatakan bahwa pada tahun 2030 UMKM di dunia 99 persen will be online, 85 persen will be e-commerce. Artinya, transformasi digital itu adalah sebuah kebutuhan, sebuah keniscayaan," ungkapnya.

Sekedar informasi, tahun 2021, berdasarkan Angka Sementara produksi padi yang dirilis BPS, Jatim menduduki peringat pertama penghasil padi terbesar di Indonesia dengan total 9.91 juta ton GKG.

Baca juga: Tekan Inflasi dan Jaga Stok Sembako Tetap Aman, Gubernur Khofifah Gelar Pasar Murah di Simokerto Surabaya

Sementara pada 2020 lalu, Jatim juga menduduki peringat pertama penghasil padi terbesar di Indonesia dengan total 9.94 juta ton GKG dari luas panen sebesar 1.75 juta Ha. (bro)

Editor : Redaksi

Lowongan & Karir
Berita Populer
Berita Terbaru