Batik Motif City Branding Lamongan, Batik Tulis Pemuda Sugio Khas Lamongan

klikjatim.com
Seni : Duwi Merisa memamerkan hasil batik tulis karya pemuda desa Daluwangun Kecamatan Sugio Lamongan

KLIKJATIM.Com | Lamongan - Berawal dari pesanan klien yang meminta dibuatkan batik tulis bermotif logo city branding lamongan megilan, Umbar Basuki (28) pemuda desa Daluwangun Kecamatan Sugio, Lamongan dibanjiri pesanan.

Tak pernah disangka batik tersebut semenjak diposting di medsos, langsung diminati beberapa pegawai pemkab lamongan. Batik tersebut nampak sangat elegan dengan logo city branding bertuliskan lamongan megilan, dipadu dengan motif bunga tanjung diatas kain katun primisima, dimana bahannya terkenal halus, lembut, dan adem.

Baca juga: Jelang Nataru 2026, Pemkab Lamongan Gelar HLM untuk Perkuat Sinergi Pengendalian Inflasi

Menurut Umbar Basuki, pembuatan batik tulis bermotih city branding tersebut gampang-gampang susah. "Harus presisi, apalagi huruf yang dipakai lumayan rumit namun tetap elegan," ungkap Basuki.

Selain batik dengan motif city branding Lamongan, sebelumnya alumni STKW Surabaya ini juga pernah membuat motif khas lamongan. Mulai dari Cerita rakyat desa Daliwangun bermotif burung dali dan pohon wangun yang kini digunakan oleh perangkat Desa, motif bandeng dan lele, motif polo pendem yang diminati ketua PKK Kabupaten Lamongan sekaligus istri Bupati YES.

"Ada juga batik dengan motif segoboran yang merupakan makanan khas lamongan, motif tersebut menggambarkan penari sego boran dan penjual nasi boran," terang Basuki.

Baca juga: Perdana, Pemkab Lamongan Integrasikan Dua Program Nasional: KDMP Suplai Kebutuhan Program MBG

[caption id="attachment_95824" align="alignnone" width="300"] Perajin Batik Lamongan sedang mengerjakan pesanan motif branding Lamongan City[/caption]

Dalam memasarkan batik hasil produksinya, Umar Basuki dibantu rekannya, Duwi Merisa. Yang memasarkan batiknya melalui sosmed maupun beberapa kenalan. "Syukur Alhamdulillah, kita selalu menerima pesanan custom. Itu menjadi keunggulan kami karena motifnya sesuai pesanan klien," ungkap Duwi.

Bahkan pernah mengikuti pameran di grand city di surabaya dan diminati oleh ketua PKK Jawa Timur Arumi Bachsin. Selain pesanan dari Lamongan, dirinya juga sering mendapatkan pesanan dari luar. "Beberapa klien yang memesan dari jawa tengah bahkan pernah dapat pesanan dari Ternate dengan motif buah pala," ungkapnya.

Baca juga: Lahirkan Generasi Emas Lamongan, Bupati Yes Buka Kompetisi Futsal Pelajar untuk Jaring Atlet Berbakat

Untuk kisaran harga, Batik Tulis Soedjono tidak mematok harga yang tinggi. Batik tulis yang kasar bisa diperoleh dengan harga rendah, sedangkan batik tulis dengan canting halus dijual lebih mahal dimana harga paling mahal dibawah satu jutaan.

Dengan banyaknya pesanan, mereka berharap kesadaran pemuda maupun ibu-ibu disekitarnya agar mau belajar membuat batik tulis dan melestarikannya, sehingga bisa membuka lebih banyak lapangan kerja untuk memenuhi pesanan. (yud)

Editor : Rozy

Lowongan & Karir
Berita Populer
Berita Terbaru