KLIKJATIM.Com | Gresik - Kepala Bidang Keorganisasian dan Kepemudaan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI, Abdullah Mas’ud menyarankan terkait pemberdayaan pemuda di Kabupaten Gresik bisa melalui peraturan daerah (Perda). Hal tersebut disampaikan dalam dialog interaktif bertajuk 'Peran Kader Muda NU di Era Revolusi Industri 4.0; Menakar Peluang dan Tantangan' di Aula SMA NU 1 Gresik, pada Minggu (23/2/2020) kemarin.
“Di Gresik harus ada Perda kepemudaan dengan kota layak pemuda. Itu menjadi syarat dalam memberdayakan pemuda,” ujar Mas'ud.
Baca juga: YLBH FT Pertanyakan Urgensi Tunjangan Perumahan DPRD Gresik Setahun Rp 12,2 Miliar
Karena melalui jaminan regulasi ini diharapkan bisa memberikan kepastian. Dan, yang paling penting adalah pengembangan kepemudaan berdasarkan Undang-undang Nomor 40 Tahun 2009 yaitu meliputi bidang kepemimpinan, pelopor, serta kewirausahaan.
Selain itu, dia juga mendorong organisasi keagamaan yang termasuk mayoritas di Indonesia. Yaitu, melalui Nahdlatul Ulama (NU) diharapkan bisa ikut memberikan solusi untuk pembangunan bangsa dan negara.
[irp]
Dalam kesempatan ini tampak hadir pula Ketua DPRD Gresik, Fandi Akhmad Yani dan Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, Ufiq Zuroida. Secara bergantian, keduanya ikut memberikan paparan pada dialog yang diselenggarakan dalam rangka pelantikan Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat NU Kecamatan Gresik Kota.
Gus Yani, sapaan Fandi Akhmad Yani menuturkan, bahwa prinsip untuk bergerak maju menghadapi tantangan serta peluang di Revolusi Industri 4.0 adalah berani mencoba dan berani berproses.
"Silahkan ikut berpartisipasi mengawal dan mengawasi segala kebijakan maupaun program pemerintah, sehingga tidak hanya fokus kaderisasi saja,” imbuhnya.
Baca juga: Ketua DPRD Gresik Minta Warga Green Garden Adukan Penyimpangan Peruntukan PSU ke Dewan
Disinggung soal kemiskinan dan pengangguran di Gresik, dia menegaskan, Pemda sudah mempunyai perda penyerapan tenaga kerja lokal. Upaya ini diharapkan bisa efektif mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran di Kota Industri.
Ditambahkan oleh Anggota DPRD Jatim, Ufiq Zuroida, bahwa peran Fatayat NU harus terus didorong. Sehingga mempunyai program pemberdayaan seperti bidang kewirausahaan.
“Mau buat program terus tidak ada yang gerak ya sama saja. Di Jatim, Gubernur Khofifah menggalakkan program one pesantren, one produksi dan ini bisa diterapkan oleh Fatayat di Gresik,” harapnya.
[irp]
Baca juga: Hindari Denda Royalti, Kedai Mie di Jember ‘Setel’ Lagu dan Musik Karya Sendiri
Selanjutnya, Ketua PAC Fatayat NU Gresik Kota, Erna Yuliati menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran seluruh kader Fatayat NU Kecamatan Gresik dan para tamu undangan. Khususnya MWC NU Gresik, serta narasumber yang turut mensukseskan kegiatan ini.
"Semoga ini menjadi langkah awal yang baik untuk roda organisasi ke depan, semoga kami pengurus baru dapat mengemban amanah dengan baik," kata Yeti, sapaan Erna Yuliati.
Dia berharap sekaligus mengajak kader Fatayat NU Kecamatan Gresik untuk terus semangat dan menciptakan kemandirian dalam organisasi. Menurutnya, di era Revolusi Industri 4.0 kader muda Fatayat harus mampu menciptakan terobosan-terobosan baru, untuk keberlangsungan organisasi yang mandiri dan berdaya saing.
"Fatayat NU di Gresik Kota sebagai central dari daerah yang bersentuhan langsung dengan industrialisasi dan pemerintahan, maka harus mampu menjadi pioner pergerakan kader muda NU ke depan. Kita akan terus berupaya dan bersama-bersama ciptakan misi kemandirian," tandas Yeti. (iz/nul)
Editor : Redaksi