Soal Realisasi APBD, Wakil Ketua DPRD Reni Apresiasi Kinerja TAPD Pemkot Surabaya

klikjatim.com

KLIKJATIM.Com | Surabaya - Rekapitulasi realisasi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Surabaya pada sektor pendapatan daerah di pengujung akhir tahun 2021 tepatnya 6 Desember mencapai  86,24 persen.

"Sedangkan dari sektor serapan anggaran berada pada angka 70,94 persen," kata Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti di Surabaya, Sabtu (18/12/2021). 

Baca juga: Gubernur Khofifah Kagumi Pesona Bunga Desember, Flora Langka Kebanggaan Bondowoso Mekar Lebih Semarak

Lebih rinci, Reni menjelaskan sektor pendapatan terdiri atas unsur pendapatan asli daerah (PAD), pendapatan transfer, dan lain-lain pendapatan yang sah. 

"Kontribusi terbesar ada di pendapatan transfer dengan persentase 97,64 persen, diikuti PAD 81,38 persen dan lain-lain pendapatan yang sah 62,39 persen," kata Reni, dikutip laman suarapubliknews.net.

Menurut dia, torehan PAD tersebut dinilai baik lantaran Kota Surabaya tengah menghadapi masa pandemi COVID-19 saat orientasi daerah masih berkutat pada aspek pemulihan ekonomi. 

"Meski di angka 86,24 persen, ini merupakan capaian baik. Angka ini terus bergerak dan  harapannya di pengujung akhir tahun bisa jadi 90 persen," ujarnya. 

Baca juga: Jadi Keynote Speaker Seminar 2nd ICEBEMA 2025, Wagub Emil Paparkan Keunggulan dan Kemajuan Ekonomi Jawa Timur

Untuk itu, Reni mengapresiasi kinerja Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Pemkot Surabaya atas capaian serapan anggaran di sektor pendapatan.

Reni berpandangan bahwa TAPD yang diketuai sekretaris daerah adalah garda terdepan dalam mengelola keuangan daerah guna mencapai visi misi yang dicanangkan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. 

Begitu pula di sektor belanja, legislator PKS ini berharap agar serapan anggaran bisa lebih ditingkatkan kembali karena masih tersisa waktu hingga tutup tahun 2021. 

Baca juga: Raih Penghargaan Penyuluhan Kehutanan Terbaik I Nasional, Khofifah Apresiasi Komitmen Penyuluhan Kehutanan Provinsi Jawa Timur

Dari segi belanja daerah, kontribusi serapan paling besar berada di belanja transfer yang mencapai 100 persen, disusul belanja operasi 75,78 persen, lalu belanja tidak terduga 69,70 persen, dan belanja modal sebesar 44,31 persen. 

Reni menuturkan bahwa menyusul penghujung akhir tahun 2021 maka perlu segera realisasi sektor belanja utamanya untuk belanja-belanja yang berkaitan dengan kesejahteraan warga. 

"Termasuk di antaranya bagi guru, siswa, pengurus kampung, modin, guru ngaji/ sekolah minggu, PAUD, perbaikan rutilahu hingga pemulihan ekonomi dan program yang berujung kepada perlindungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat," katanya. (*/nul)

Editor : Redaksi

Lowongan & Karir
Berita Populer
Berita Terbaru