Sidak Proyek RSUD Sibar, Bupati Sidoarjo Perkirakan Siap Beroperasi Pada Mei 2022

klikjatim.com

KLIKJATIM.Com | Sidoarjo - Pembangunan RSUD Sidoarjo Barat (Sibar) sudah mencapai 31 persen. Progres itu sudah melebihi target 28 persen sesuai perhitungan Bagian Administrasi Pembangunan (AP).

[irp]

Baca juga: Warga Sekarkurung Gresik Belajar Kelola Kebersihan ke Kampung Sekardangan Sidoarjo

Meski demikian, namun Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor juga sempat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi proyek untuk memastikan kondisi di lapangan, Minggu (19/9/2021). Dan hasilnya, Gus Muhdlor---sapaan Bupati Sidoarjo---memperkirakan paling lama bulan Mei 2022 RSUD Sibar sudah mulai beroperasi

"Menurut bagian AP hari ini harusnya 28 persen tetapi yang dicapai sudah 31 persen, melebihi target. Ini akan lebih cepat lagi kalau beberapa alat turun atau sudah terpasang seperti genset dan alat lainnya," tandas Gus Muhdlor.

Sambil menunggu proses pembangunan fisik yang ditarget selesai akhir 2021, Bupati telah memerintahkan Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) drg. Syaf Satriawarman untuk segera melakukan perencanaan pengisian Sumber Daya Manusia (SDM) dan faktor pendukung lainnya.

"Saya kira ini sudah tercapai dan bisa terealisasi tepat waktu. Tinggal kemudian, dinas terkait yakni dinas kesehatan harus mulai merangkai mulai dari sekarang. Mulai dari SDM-nya, peralatannya serta faktor-faktor pendukungnya. Agar ketika bangunan rumah sakit ini sudah rampung langsung siap dioperasikan," ujarnya.

Baca juga: Ketua Dekaranasda Jatim Arumi Dardak Buka Jambore Batik ke-4 Jawa Timur Tahun 2025

Meski RSUD Sibar masuk tipe C dengan kapasitas bed 144, tapi untuk kelengkapan peralatannya lebih unggul dibandingkan rumah sakit dengan type yang sama. Karena RSUD Sibar dilengkapi dengan pelayanan ortopedi atau pelayanan spesialis otot dan tulang.

Saat ini Pemkab Sidoarjo juga sedang mencari satu dokter spesialis radiologi. "Untuk SDM medis masih kurang satu, yakni dokter spesialis radiologi," ujarnya.

Bupati minta semua persiapan seperti faktor pendukung mulai dari kelistrikan, ambulan dan pendukung lainnya dimatangkan oleh dinas Kesehatan. Begitu juga urusan perizinannya.

Baca juga: Premier Place Hotel Surabaya Airport Gelar Gerakan 15 Masjid dan Mushola Berseri

"Termasuk juga yang harus dimatangkan masalah perizinan. Karena sebuah instansi rumah sakit kalau mau operasional harus didukung perizinan," tambahnya.

Untuk memenuhi alat kesehatan (Alkes), Bupati menyampaikan bahwa sementara ini terkendala tempat testing alkes. Maka, pemenuhan yang bisa dilakukan sekarang masih alkes kecil saja.

"Sementara ini pengadaan alkes masih yang peralatan kecil, belum yang besar karena terkendala testing alat harus ada di tempatnya," pungkasnya. (nul)

Editor : Catur Rini

Lowongan & Karir
Berita Populer
Berita Terbaru