BNI Tertarik Program Klinik Ekspor Bea Cukai Gresik

klikjatim.com
Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean (KPPBC TMP) B Gresik, Bier Budy KKismulyantosaat menerima tamu dari Bank BNI. (Faiz /klikjatim.com)

KLIKJATIM.Com | Gresik—Program Klinik Ekspor yang digawangi Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean (KPPBC TMP) Kabupaten Gresik menarik berbagai instansi perbankan. Di antaranya Bank BNI.

[irp]

Baca juga: Tak Masuk Akal! Kasur dan Dipan Dibuang ke Selokan di Tengah Kota Gresik

Senior Vice president Project Manager Smart City & Ecosystem BNI, J. Donny Bima H yang didampingi Pemimpin Divisi KMP, Melly Melliana dan Project PM UMKM, Gienta serta perwakilan dari BNI Gresik  Pemimpin Cabang, Muhammad Muadzdzom dan Analis Penjualan, Gracia Rumanant S. 

Para tamu diterima oleh Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean (KPPBC TMP)  B Gresik, Bier Budy Kismulyanto di ruang kerjanya.

Dalam kesempatan tersebut, Donny menyampaikan bahwa beberapa waktu yang lalu, mereka telah bertemu dengan Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Askolani dan juga Direktur Fasilitas Kepabeanan, Untung Basuki untuk membicarakan tentang pemberdayaan UMKM. 

Selanjutnya Donny disarankan untuk berdiskusi langsung dengan kantor-kantor yang memiliki klinik ekspor, salah satunya Kantor Bea Cukai Gresik. Dalam diskusi, Bier menjelaskan hal-hal yang telah dikerjakan oleh Klinik Ekspor Bea Cukai Gresik yang bernama Klinik Ekspor Giri Nata.

“Pada awal pembentukan Klinik Ekspor, kami tidak bisa langsung lancar jalannya. Kami melalui proses mencari bentuk yang ideal untuk Klinik Ekspor kami,” ungkap  Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Tipe Madya Pabean (KPPBC TMP) B Gresik Bier Budy Kismulyanto, Jumat (17/9/2021). 

Baca juga: Perdana, Pemkab Lamongan Integrasikan Dua Program Nasional: KDMP Suplai Kebutuhan Program MBG

“Kami menjemput bola untuk mencari UMKM yang akan kita asistensi. Dimulai dengan menggandeng Diskoperindag Kabupaten Gresik. Dari Diskoperindag kita banyak menerima data-data UMKM. Data-data tersebut akhirnya kita pelajari dan saring sampai kita bisa mendapat UMKM potensial,” tambahnya.

Klinik Eskpor selanjutnya melaksanakan sosialisasi dan membagi-bagi UMKM sesuai kelas-kelas tertentu. Untuk yang telah masuk kategori siap ekspor, diberikan asistensi mulai dari pengurusan nomor induk berusaha  (NIB) sampai dengan pengisian modul Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB).

Tidak berhenti di situ, Dikatakan Bier Budy Kismulyanto Klinik Ekspor selanjutnya berkoordinasi dengan perwakilan-perwakilan Bea Cukai di luar negeri. 

“Antara lain Atase keuangan di Singapura, Deni Surjantoro, Fungsi Bea dan Cukai di Konsulat Hongkong, Buhari Sirait dan Atase keuangan di Jepang, Sonny Surachman Ramli. Dari koordinasi tersebut, akhirnya bisa dicarikan pembeli-pembeli potensial di luar negeri,” paparnya. 

Baca juga: Dies Natalis Politeknik Negeri Madura, Bupati Sampang Berharap Cetak Lulusan yang Berkontribusi Terhadap Bangsa

Selanjutnya, Klinik Ekspor mengadakan Business Matching untuk menjembatani para UMKM dengan calon-calon pembeli. Setelah terjadi transaksi, maka Klinik Ekspor kembali akan memberikan bimbingan sampai dengan barang dikirim ke luar negeri.

 “Bila di tahun 2020 kita hanya mengantarkan satu UMKM yang bisa ekspor, Alhamdulillah sampai bulan Agustus di tahun ini, kita telah mengantarkan 15 UMKM,” pungkas Bier.

Dengan adanya diskusi tersebut, BNI berharap bisa ikut ambil bagian dalam pemberdayaan UMKM dalam rangka menyukseskan program pemulihan ekonomi nasional. Semoga ke depannya akan banyak UMKM-UMKM baru yang bisa mengekspor produknya.(mkr)

Editor : Redaksi

Lowongan & Karir
Berita Populer
Berita Terbaru