KLIKJATIM.Com | Banyuwangi - Kabar gembira bagi para petani di Kabupaten Banyuwangi. Pasalnya, jatah pupuk bersubsidi untuk mereka pada tahun 2021 ini mengalami peningkatan dibanding tahun kemarin. Selain itu Pemkab Banyuwangi juga memberikan pupuk organik secara gratis kepada petani, untuk kebutuhan 400 hektare di setiap kecamatan.
[irp]
"Ini adalah upaya kami dalam menjaga ketahanan pangan daerah. Alhamdulillah, kita dapat tambahan kuota pupuk bersubsidi dari pusat untuk 2021. Di saat yang sama, kami juga menyalurkan subsidi pupuk cair organik gratis ke para petani," kata Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, Rabu (20/1/2021).
Hal tersebut sangatlah dibutuhkan karena selama ini Banyuwangi menjadi lumbung pangan Jawa Timur. Bahkan selama pandemi di 2020 lalu, produktivitas padi Banyuwangi melampaui target dengan surplus 350.000 ton padi.
Dijelaskan Anas, pemberian subsidi pupuk organik gratis per kecamatan 400 hektare dari Pemkab Banyuwangi ini, akan diperuntukan kepada desa-desa. Sehingga nantinya setiap desa bisa mendapatkan sekitar 30-40 hektare pupuk organik cair gratis.
Adapun diketahui bahwa program ini sudah berlangsung pada tahun 2020. "Dengan pemberian pupuk organik cair gratis ini, kami harap dapat membantu kebutuhan pupuk petani. Selain itu, pupuk organik yang kami berikan sebagai upaya dinas lertanian agar petani mulai beralih ke pertanian organik yang lebih ramah lingkungan, dan prospek pasarnya yang bagus ke depannya," kata Anas.
Bupati Anas menambahkan, selain pupuk yang juga perlu diperhatikan dalam pengembangan pertanian adalah masalah pasokan sumberdaya air. "Itulah yang membuat Pemkab Banyuwangi juga gencar membangun jaringan irigasi tersier (JIT) di desa-desa. Sistem irigasi ini sangat penting karena untuk mengatur air dari ke hulu agar rata ke irigasi kawasan pertanian," ujarnya.
Menurutnya, JIT ini sangat penting karena akan berdampak pada peningkatan produktivitas pertanian. Tidak hanya itu, Anas juga menginstruksikan kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang membidangi untuk lebih ketat mengawasi lahan pertanian agar tidak berubah. Seperti di lahan pertanian Desa Dasri, yang saat ini dibangun jalan alternatif sepanjang 980 meter.
Selanjutnya terkait pupuk subsidi dari pemerintah pusat, Kabupaten Banyuwangi mendapat jatah melebihi target yang diperkirakan. Dari target pupuk urea 49 ribu ton ternyata Banyuwangi mendapatkan 59 ribu ton pupuk urea.
"Petani yang bisa mendapatkan pupuk urea subsidi harus masuk dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) yang disusun oleh kelompok tani, didampingi petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di lokasi masing-masing. Ini memang ketentuan dari pemerintah pusat," kata Kepala Dinas Pertanian Banyuwangi, Arief Setiawan. (nul)
Editor : Apriliana Devitasari